kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Logee Port Milik Telkom Digital Memudahkan Pengurusan Logistik di JICT


Jumat, 09 Desember 2022 / 06:06 WIB
Logee Port Milik Telkom Digital Memudahkan Pengurusan Logistik di JICT
ILUSTRASI. Proses bongkar muat di terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/11/2022).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data menyebutkan, sebanyak 25% dari biaya logistik adalah biaya pengiriman. Dari 25% biaya angkut barang, 55% dihabiskan menggunakan transportasi darat, yakni truk.

Belum lagi dengan rumitnya pengiriman kontainer serta pengurusan gate pass di pelabuhan yang bisa menyebabkan terjadinya kesalahan dokumen dan membutuhkan waktu tidak sebentar untuk mengatasinya.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Logee Port sebagai produk digital besutan Telkom yang berada di bawah payung Leap menghadirkan solusi untuk proses logistik rantai pasokan di Indonesia. Logee Port telah terintegrasi dengan Terminal Peti kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal).

Logee Port menawarkan tiga portofolio yang saling berinteraksi yakni transportasi, distribusi, dan control tower. Sebagai platform B2B one stop service solution, Logee Port mengolaborasikan pemilik barang atau Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) di Terminal Peti kemas, dengan menyediakan layanan untuk pengurusan gate pass kontainer ekspor dan impor hingga pencarian armada secara digital.

Baca Juga: Telkom Jalin Kemitraan dengan PT Pengelola Pasar Induk Caringin

Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan, kehadiran Logee Port bagian dari upaya Telkom dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik. Semua proses konvensional dipindahkan secara paperless, simplicity, and transparency, dengan tujuan mengurangi biaya operasional logistik PPJK.

Ekosistem digital yang dibawa Telkom melalui Logee Port sejalan dengan harapan pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional.

Pasalnya, biaya logistik di Indonesia sebesar 26% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan rata-rata biaya logistik di negara-negara tetangga hanya 13%.

“Lewat digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17% pada 2024. Telkom sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertransformasi menjadi digital telekomunikasi, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini,” imbuh Fajrin dalam siaran pers, Kamis (8/12).

Baca Juga: Telkom Fokus Tumbuh Kembangkan Ekosistem Digital guna Bangun Kekuatan Ekonomi Digital

Terintegrasinya Logee Port dengan terminal besar di Tanjung Priok dan JICT menjadi akselerasi terciptanya ekosistem digital di sektor kepelabuhan dan logistik, agar ongkos dan proses pengiriman bisa lebih hemat serta efisien.

“Lingkup logistik ini adalah sebuah ekosistem, yang artinya melibatkan banyak hal dengan berbagai pihak. Mulai dari Perusahan Pelayaran, Bea Cukai, Terminal Peti Kemas hingga Depo, untuk itu Logee Port yang mengefisiensikannya,” ujar Natal Iman Ginting, Head of Digital Vertical Ecosystem Logistic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×