kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Lotteria hadir berbekal izin restoran cepat saji


Rabu, 29 Februari 2012 / 14:45 WIB
Lotteria hadir berbekal izin restoran cepat saji
ILUSTRASI. Daun jambu biji ampuh mengobati beberapa jenis penyakit


Reporter: Lili Sunardi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kehadiran gerai Lotteria di Indonesia sudah mengantongi perizinan sebagaimana yang dipersyaratkan pemerintah. Hal ini disampaikan Handi Irawan, Presiden Direktur PT Mondial Risjad Fastana, selaku mitra Lotte Group dalam membangun jaringan bisnis restoran cepat saji di Indonesia.

Handi menegaskan, pihaknya tidak mengalami masalah dengan perizinan Lotteria sebagai restoran cepat saji di Indonesia. “Kami menggunakan izin restoran, bukan seperti yang lain, jadi tidak akan ada masalah. Karena tidak ada yang abu-abu,” jelasnya di Jakarta, Rabu (29/2).

Secara terpisah, Adhi Siswaja Lukman, selaku ketua umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menilai, Indonesia adalah pasar potensial bagi restoran waralaba asing. Sebab, sebagian besar penduduk Indonesia adalah kelas menengah dan generasi muda yang selalu ingin mencoba hal yang baru.

“Menurut world bank itu, 135 juta penduduk Indonesia adalah kelas menengah dan generasi muda yang selalu ingin mencoba hal baru. Potensi ini yang dilirik waralaba asing, sehingga mereka mau masuk ke Indonesia,” kata Adhi.

Adhi yakin, penjualan makanan dan minuman di Indonesia tahun akan naik 10% dari penjualan 2011 lalu sebesar Rp 650 triliun. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi dan juga penambahan penduduk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×