Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) ingin terus melebarkan ekspansi di bisnis ritel coffee shop. Sampai akhir 2016, perusahaan sudah mengoperasikan 77 gerai Maxx Coffee. Perusahaan yang memegang hak distribusi dan produksi busi Champion ini memiliki 80% saham PT Maxx Coffee Prima.
Eddy Harsono Handoko, Presiden Direktur PT Multi Prima Sejahtera Tbk dalam paparan publik, Jumat (28/4), menargetkan perusahaan mempunyai 150 gerai sampai akhir tahun ini. Itu artinya, LPIN bakal menambah 73 gerai Maxx Coffee lagi.
Geoffry Samuel, Head of Marketing PT Maxx Coffee Prima menyebut, gerai Maxx Coffee tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. “Tidak melulu di properti milik Lippo Group saja,” ujarnya, Jumat (28/4). Untuk persentase lokasi gerai antara Jawa dan Luar Jawa, seimbang.
Bisnis Maxx Coffee milik LPIN memang melejit. Merujuk laporan keuangan LPIN tahun lalu, pendapatan dari kedai kopi ini naik lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 12 miliar menjadi Rp 60 miliar. Sedangkan penjualan busi hanya bisa tumbuh 25% menjadi Rp 80 miliar.
Sepanjang 2016, pendapatan LPIN naik 83% year on year (yoy) menjadi Rp 141 miliar. Bisnis jual busi masih mendominasi di angka 56%. Sementara, kedai kopi Maxx menyumbang sebesar 42%. Sisanya, dari pendapatan lainnya.
Namun, beban usaha LPIN turut terdongkrak dari Rp 59 miliar pada 2015 menjadi Rp 121 miliar pada tahun lalu. Kenaikan yang paling besar berasal dari beban usaha, yaitu dari Rp 15 miliar menjadi Rp 66 miliar.Biaya gaji karyawan berkontribusi besar pada beban penjualan sebesar Rp 17 miliar.
Sedangkan dana perlengkapan outlet naik hampir dua kali lipat, dari Rp 924 juta pada 2015 menjadi Rp 2,35 miliar di 2016. Hal ini lantaran LPIN gencar menambah gerai pada tahun lalu. Asal tahu saja, satu gerai kopi Maxx Coffe membutuhkan investasi sekitar Rp 1 miliar. Setiap gerai mempekerjakan 9-10 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News