kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahalnya harga bahan baku akan pengaruhi bisnis MYTX


Minggu, 29 Juli 2018 / 16:14 WIB
Mahalnya harga bahan baku akan pengaruhi bisnis MYTX
ILUSTRASI. PT Asia Pacific Investama Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen benang dan kain, PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) mengeluhkan mahalnya bahan baku tekstil di dalam negeri, khususnya Polyester Staple Fiber (PSF).

Hal ini menyebabkan perseroan cukup terganggu bisnis ekspornya, dimana MYTX bersaing dengan banyak industri benang yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Carel Christanto Machmud, Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk mengatakan kenaikan bahan baku polyester dalam negeri tak lain disebabka oleh proteksi anti dumping material tersebut. "Jadinya tidak kompetitif lagi di pasar Internasional," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7).

Sayangnya ia tidak merinci seberapa besar kenaikan harga bahan baku tersebut. Namun menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), harga polyester lokal lebih mahal 13% dibandingkan polyester produksi luar negeri.

Adapun harga bahan baku polyester memang tengah mengalami kenaikan akhir-akhir ini, sehingga mempengaruhi beban produksi perseroan. Menilik laporan keuangan kuartal I 2018 MYTX mengeluarkan ongkos pembelian bahan baku sekitar Rp 519 miliar, naik dua kali lipat lebih dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 227 miliar.

Padahal pembelian bahan baku porsinya 74% dari total biaya produksi, Rp 699 miliar pada kuartal-I 2018. Dimana total biaya produksi tersebut naik 94% year on year (yoy) dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya, Rp 359 miliar.

Carel menilai, jika tetap bertahan menggunakan bahan baku yang mahal dapat mengganggu ekspor tekstil perseroan dan industri secara keseluruhan. "Lagi pula anti dumping PSF sudah 8 tahun, maka seharusnya sudah lebih dari cukup melindungi produsen PSF dalam negeri, katanya.

Agar dapat bersaing dengan sehat, Carel berharap anti dumping PSF dapat dihentikan. Perseroan diketahui memiliki target porsi penjualan ekspor tahun 2018 ini dapat melebar menjadi 70%. Adapun negara tujuan ekspor MYTX selama ini meliputi negara-negara di kawasan Eropa, Turki, Jepang, Korea Selatan hingga Brazil.

Pabrik MYTX sepenuhnya memiliki kapasitas produksi benang 30.000 bales per bulan (1 bales sekitar 400-500 pounds), serta kain grey (kain mentah) sebanyak 2,5 juta meter persegi (m²) per bulan dan dan kain denim 1,5 juta yard per bulannya. Rencananya tahun ini perseroan akan menaikkan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×