kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mainan anak disertifikasi, Tiongkok bakal pusing


Senin, 19 Mei 2014 / 15:40 WIB
Mainan anak disertifikasi, Tiongkok bakal pusing
ILUSTRASI. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), produsen produk kemasan farmasi dan non-farmasi. Foto Dok IGAR


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah sudah memutuskan produk mainan anak di Indonesia harus memiliki sertifikat SNI per 30 April 2014 lalu. Dengan kebijakan tersebut, Tiongkok yang menjadi produsen mainan anak dinilai akan pusing memenuhi standar tersebut.

"Dengan peraturan ini, Tiongkok akan pusing, walaupun mereka pasti ikuti cara main kita ini," ujar Richard, Kasubdit Industri Alas Kaki, Kulit dan Aneka Kemenperin, Senin (19/5).

Richard menuturkan, harga-harga produk mainan anak asal Tiongkok yang memiliki harga murah di pasaran saat ini merupakan penghambat perkembangan produk mainan Indonesia. Menurutnya, penyebab murahnya harga produk Tiongkok karena pemakaian cat yang murah dengan kualitas buruk.

"Kenapa produk mainan Tiongkok itu berhaya, karena penggunaan cat yang murah tadi dan tidak berstandar," katanya.

Sebelumnya, pemberlakuan wajib SNI mainan anak dimulai tanggal 30 April 2014. Sejak tanggal tersebut akan dilaksanakan pengawasan yang bersifat pembinaan penerapan pemberlakuan SNI sampai 30 oktober 2014.

Jika pada kurun waktu tersebut belum memiliki SNI maka usaha tersebut akan dilarang untuk diperdagangkan. Sementara untuk penindakan secara hukum terhadap pelanggaran penerapan SNI mainan anak baru akan diberlakukan mulai 31 Oktober 2014 mendatang. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×