kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maksimalkan blok migas dalam negeri, ENRG yakin target produksi migas harian tercapai


Rabu, 16 Oktober 2019 / 19:25 WIB
Maksimalkan blok migas dalam negeri, ENRG yakin target produksi migas harian tercapai
ILUSTRASI. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masih fokus meningkatkan kapasitas produksi harian. ENRG pun berupaya memaksimalkan blok-blok minyak dan gas (migas) yang dimilikinya di Indonesia.

Direktur Keuangan ENRG Edoardus A. Windoe menyampaikan, pihaknya masih berupaya mengejar target produksi harian yang dipatok sebesar 30.000 barel of oil equivalent (BOE) hingga akhir tahun nanti. Ini merupakan gabungan dari produksi minyak dan gas.

Baca Juga: Tak penuhi kuorum, Energi Mega Persada (ENRG) kembali gagal bahas agenda RUPSLB

Adapun di periode Januari-Juni 2019 lalu, produksi harian ENRG telah mencapai 24.000 BOE. Sekitar akhir Oktober nanti, ENRG berencana mengumumkan produksi harian hingga kuartal III 2019. “Sejauh ini masih on track untuk urusan produksi,” ucap Edoardos kepada Kontan, Rabu (16/10).

Ia melanjutkan, ENRG dalam waktu dekat masih akan memaksimalkan kegiatan eksplorasi di blok-blok migas yang sudah ada (eksisting).

Sejauh ini, emiten yang menjadi bagian grup Bakrie tersebut mengandalkan Blok Kangean PSC, Madura dan Blok Bentu PSC, Riau untuk menggenjot produksi gas. Sedangkan kontribusi produksi minyak mayoritas berasal dari Blok Malacca Strait PSC, Tebing Tinggi dan Blok Tonga PSC, Dumai.

Edoardos yakin, masing-masing blok migas ENRG akan berkinerja positif di sisa tahun ini, sehingga target produksi harian perusahaan bisa terpenuhi.

Baca Juga: ENRG akan mulai eksplorasi migas di Mozambik November Mendatang

Terlebih, jika merujuk pada keterbukaan informasi ENRG pada 7 Mei lalu, Blok Bentu PSC sudah memulai produksi gas pertama dari pabrik Segat Gas Plant II (SGP II) yang punya kapasitas produksi 60 juta kaki kubik gas per hari.

Sebelumnya, di bulan Maret 2019 lalu, dua sumur gas baru di Blok Kangean telah beroperasi. Alhasil, kapasitas produksi gas di blok tersebut dapat mencapai 200 juta kaki kubik gas per hari.

Pihak ENRG sejauh ini masih memprioritaskan blok-blok migas yang ada. Kendati demikian, ke depannya ENRG tetap membuka kesempatan untuk akuisisi blok migas lain atau kerja sama dengan perusahaan tertentu guna kegiatan eksplorasi.

“Kesempatan akuisisi atau kerja sama akan kami pertimbangkan nantinya,” ujar dia.

Kendati masih memprioritaskan produksi dari blok-blok migas di tanah air, ENRG juga tetap menjalankan ekspansi bisnisnya di luar negeri. Melalui anak usahanya, Buzi Hidrocarbons Pte. Ltd, ENRG bekerja sama dengan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos yang merupakan perusahaan asal Mozambik.

Baca Juga: Perbaiki kinerja, Energi Mega Persada (ENRG) fokus tingkatkan kapasitas produksi

Kerja sama tersebut untuk kegiatan penambangan migas di Blok Buzi EPCC, Mozambik. Rencananya, November 2019 nanti eksplorasi migas di sumur pertama blok tersebut akan dilakukan. Saat ini, ENRG tengah menjalani tahap mobilisasi sebelum kegiatan eksplorasi dilakukan.

“Kalau sudah terealisasi, akan ada kontribusi pendapatan tambahan bagi ENRG yang berasal dari kegiatan bisnis luar negeri,” tandas Edoardos.

Sebagai catatan, di semester I 2019 ENRG membukukan pendapatan sebesar US$ 116,35 juta atau turun 14,15% (yoy) dibandingkan periode sama di tahun lalu sebanyak US$ 135,35 juta.

Walau demikian, ENRG mampu mencatatkan laba bersih sebesar US$ 26,61 juta. Padahal, di semester I tahun lalu, ENRG mengalami rugi bersih sebanyak US$ 14,28 juta.

Baca Juga: Kuorum tidak tercapai, ENRG urung bahas penjaminan perusahaan ke Kinross

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×