kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Malindo Air resmi terbang ke Sydney via Bali


Kamis, 15 Agustus 2019 / 20:56 WIB
Malindo Air resmi terbang ke Sydney via Bali
ILUSTRASI. Pesawat Malindo Air


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Malindo Air meluncurkan layanan baru internasional. Penerbangan perdana bernomor OD-171 berangkat dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur atau KLIA (KUL) pada Rabu, pukul 22.30 waktu setempat (GMT+ 8), dengan singgah terlebih dahulu satu jam di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS)

Dalam penerbangan pertama tersebut, Malindo Air menerbangkan 141 penumpang, termasuk Chief Executive Officer (CEO) Malindo Air, Chandran Rama Muthy. Malindo Air penerbangan OD-171 telah mendarat di Bandar Udara Internasional Sydney (SYD) untuk pertama kalinya secara mulus pada 06.40 waktu setempat (GMT+ 10). 

Baca Juga: Lion Air gandeng GMF dan Michelin untuk bangun pabrik ban pesawat

Para penumpang disambut hangat oleh Manajemen Bandar Udara Internasional Sydney dengan cinderamata dan penampilan khusus maskot Koala di pintu kedatangan. 

Untuk penerbangan sebaliknya, Malindo Air menggunakan nomor penerbangan OD-172 dari Sydney menuju Kuala Lumpur melalui Denpasar.

Pesawat lepas landas pukul 12.00 waktu setempat. Momen  inaugural flightini, ketika penumpang check-in,diberikan cupcake eksklusif khas Malindo Air,  goody bag dan dihibur oleh Orkestra Gamelan Indonesia, untuk menghadirkan suasana Bali - Indonesia di Bandar Udara Internasional Sydney.

CEO Malindo Air, Chandran Rama Muthy, mengatakan Malindo Air sangat senang bisa meresmikan dan memperkenalkan rute penerbangan lintas benua yang sangat popular, yaitu Sydney.

Manajemen optimis, layanan Malindo Air Kuala Lumpur ke Sydney akan menciptakan hubungan baik, memberikan alternatif bepergian bagi pebisnis dan wisatawan. Rute ini diproyeksikan akan terus tumbuh jumlah penumpang dengan mempromosikan pariwisata lokal yang menarik, favorit dan ramah. 

Baca Juga: Total investasi pembangunan hanggar Lion Air di Batam capai Rp 10 triliun

“Kedua rute mempunyai pangsa pasar kuat, salah satunya untuk perdagangan antara pelanggan Malaysia dan Sydney. Oleh karena itu, dinilai mampu mendorong pelaku bisnis untuk terbang dengan pilihan waktu keberangkatan terbaik karena Malindo Air menyediakan alternatif baru yang strategis," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (15/8).

Sedangkan dalam pandangan prospek wisata, Malaysia dan Sydney masing-masing menyuguhkan beragam objek wisata unggulan, pertunjungan seni dan budaya menarik, wisata kuliner, petualangan mendebarkan serta sejarah. Sebagai contoh, di Sydney menonjolkan monumen Opera House, yang sebelumnya diakui sebagai salah satu Keajaiban Dunia.

Sydney menandai kota kelima di Australia di bawah jaringan Malindo Air, setelah Perth, Brisbane, Melbourne, dan Adelaide. Penerbangan harian antara Sydney dan Kuala Lumpur, melalui Denpasar, dioperasikan pesawat Boeing 737-800 / 900, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 150/ 168 kelas ekonomi.

"Untuk layanan perjalanan udara, Malindo Air menawarkan kenyamanan terbang dengan Boeing 737-800 atau Boeing 737-900ER. Penumpang akan selalu menikmati ruang kaki nyaman, layanan kelas ekonomi dan kelas bisnis. Kami berharap dapat mengeksplorasi lebih banyak frekuensi ke dan dari Sydney dalam waktu dekat," tambahnya.

Tarif promosi dari Sydney ke Kuala Lumpur mulai dari AUD 502,16 untuk kelas ekonomi dan AUD 1.962,16 kelas bisnis.

Sedangkan penerbangan dari Sydney ke Denpasar, tarif promosi tersedia AUD 399,26 kelas ekonomi dan AUD 1.699,26 kelas bisnis. Pemesanan tersedia di www.malindoair.com , kantor penjualan tiket, pusat layanan pelanggan dan agen perjalanan pilihan. 

CEO Bandar Udara Internasional Sydney, Geoff Culbert mengatakan layanan baru ini menjadi berita baik untuk pelanggan, memberikan pilihan dan fleksibilitas yang lebih besar, serta membantu menarik peluang pertumbuhan di sektor perdagangan.

Pihaknya senang menyambut Malindo Air di Bandara Sydney, semakin memperkuat jaringan Asia kami dan menyediakan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.

Baca Juga: Bulan lalu, Lion Air catat on time performance 80,76%

“Layanan baru ini merupakan kesempatan baru setiap wisatawan maupun pebisnis dengan didukung dorongan pariwisata, memperluas bisnis serta investasi antara Australia, Indonesia dan Malaysia. Potensi yang lain dengan nilai cukup besar yaitu perkembangan utama seperti pertanian dan pendidikan," tuturnya. 

Staff Khusus Menteri Pariwisata Indonesia, Judi Rifajantoro memberikan apresiasi kepada Malindo Air karena telah membuka rute internasional Kuala Lumpur - Sydney.

"Aksesibilitas sangat penting guna mendukung kedatangan wisatawan asing dan kami berterima kasih kepada Malindo Air atas inisiatif mengoperasikan jaringan ini. Kepada Sydneysiders yang tergabung dengan penerbangan perdana, saya berharap mereka mendapatkan pengalaman menyenangkan dan bisa melanjutkan dengan menikmati keindahan Bali di Indonesia," tambahnya.  

Sebagai informasi, Malindo Air adalah maskapai Malaysia yang terhubung langsung di KLIA dan KL Subang Skypark di Selangor, Malaysia. Maskapai ini mulai terbang pada Maret 2013 dengan penerbangan domestik. Ekspansi rute telah berkembang ke semua airport utama di Malaysia serta melintasi benua Asia dan Australia. 

Baca Juga: 3 Destinasi Indonesia yang Masuk Rute Penerbangan Singapore Airlines

Malindo Air mengoperasikan 13 ATR 72-600 dan 29 Boeing 737 generasi modern, lebih dari 1.300 penerbangan setiap minggu di seluruh 55 rute yang terus berkembang. 

Malindo Air juga bekerja sama (code share) Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×