Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak banyak perusahaan dan merek yang berhasil bertahan dalam waktu lama. Apalagi sekitar 2,5 tahun terakhir, pandemi Covid 19 mengadang. Pandemi merontokkan sejumlah perusahaan dan melemahkan perekonomian nasional.
Hanya segelintir perusahaan dam merek yang survive melewati waktu lebih dari 50 tahun. Dalam Indonesia Living Legend Companies & Brands’ atau legenda bisnis yang masih hidup dan beroperasi sampai saat ini yang disusun salah satu media, setiap tahun daftar beberapa perusahaan (companies) dan merek (brands) yang lolos masuk daftar ini berubah. Perubahan disesuaikan dinamika bisnis.
Kriteria korporasi yang masuk daftar adalah lahir di Indonesia dan bukan berstatus penanaman modal asing (PMA) saat berdiri dengan usia minimal 50 tahun. Perusahaan itu juga mencetak laba positif, bisnisnya terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, cakupan pasar luas, terus berinovasi dan termasuk pemain utama di sektornya atau pemain niche market yang kuat.
Baca Juga: Mitsubishi Kantongi Penjualan Retail 7.011 Unit pada September 2022
Indonesia Living Legend Brands 2022 ada beberapa merek, seperti Salep 88, Anggur Orang Tua, Tolak Angin, Viva Cosmetics dan Dji Sam Soe. Sedangkan jawara Indonesia Living Legend Companies 2022 adalah PT Dexa Medika, PT AKR Corporindo Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Kirana Megatara Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan lainnya.
Tommy Sudjarwadi, Business Partner Dunamis Organization Services dan Head of Franklin Covey Indonesia, selaku Dewan Juri menjelaskan, tekanan yang luar biasa, tak terduga, dan terus-menerus menjadi norma baru yang harus dihadapi living legend companies.
"Lamanya eksistensi perusahaan bukan jaminan tetap cemerlang di masa yang akan datang. Budaya lama bisa menjadi tembok penghalang untuk membangun innovation culture. Perusahaan harus melakukan inovasi untuk mencapai prestasi kerja yang baik. Tidak mustahil inovasi tersebut harus dilakukan secara radikal,” jelas Tommy.
Baca Juga: Gencar Ekspansi Selama 8 Tahun Belakangan, Kekayaan Dua Konglomerat Ini Melejit
Dewan juri lain, Vice Rector I Universitas Prasetiya Mulya, Agus W. Soehadi pelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana mereka dapat bertahan demikian lama. Ini menggambarkan kemampuan mereka beradaptasi, baik dengan perubahan perilaku konsumen maupun gempuran pesaing.
“Mereka mampu terus mempertahankan identitas brand-nya, serta melakukan komunikasi dan aktivasi yang disesuaikan dengan konteks kekinian. Ciri menarik berikutnya adalah adanya konsistensi dalam melakukan inovasi produk dan layanan yang akan memperkuat citra brand,” tegas Agus.
Baca Juga: Chukha Hamnida, Diam-diam Penjualan Mobil Asal Korea Semakin Menderu di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News