Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Daya beli masyarakat Indonesia yang surut pada triwulan pertama 2015 tak menyurutkan optimisme PT Mandom Indonesia Tbk. Manajemen emiten dengan kode saham TCID di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini yakin dengan pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 10% dari kinerja tahun lalu.
Sepanjang kuartal I tahun ini, penjualan bersih Mandom mencapai Rp 653,79 miliar naik 10,9% ketimbang periode sama tahun lalu. Perinciannya: penjualan ke luar negeri atau ekspor mencapai Rp 217,7 miliar, naik 12% dari tahun lalu. Sementara penjualan domestik naik 10% menjadi Rp 437,97 miliar. Meski penjualan tetap naik, sejatinya, porsi ekspor terhadap total penjualan justru turun dari 33,3% menjadi 32,9%.
Agar target 2015 tercapai, manajemen Mandom memfokuskan penjualan di pasar ekspor. Strategi untuk mencapai targetnya ini, Mandom akan mengembangkan pasar di Asia, terutama di kawasan Indochina dan memperkuat pasar newly industrialized economies (NIES) yakni Taiwan, Hong Kong dan Korea Selatan.
"Kami khusus mengembangkan pasar Vietnam dengan membuka kantor di sana tahun lalu," kata General Manager PT Mandom Indonesia Denny Tan ke KONTAN.
Mandom sejatinya telah melakukan ekspor ke hampir seluruh negara Asia, utamanya di wilayah Asia Tenggara. Ekspor di wilayah ini dilakukan oleh kantor cabang Mandom yang berada di Thailand. Nah produk dari kantor cabang di Thailand tersebut, berasal dari Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, i hasil riset internal Mandom menunjukkan pasar Indochina yang mencakup wialayah Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja cukup besar. Pertumbuhan penjualan produk Mandom di wilayah ini mencapai dobel digit.
Maka itu, Mandom Indonesia bersama dengan Mandom Jepang sepakat membuka kantor perwakilan di Vietnam tahun lalu. "Kantor perwakilan di Vietnam ini membuat kami optimis bahwa pasar di Indochina dan pasar NIES bisa memberikan kontribusi besar bagi kami," ujar.
Produk yang dipasarkan di negara tersebut beberapa diantaranya sama dengan yang dijual di Indonesia. "Contohnya adalah Gatsby. Kami sengaja memperkuat pasar di Indochina dan NIES karena karakteristik konsumen hampir sama," terangnya.
Sementara itu, untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika, Mandom menggandeng pihak ketiga untuk memasarkannya. Saat ini produk Mandom, sudah tersebar di sekitar 90 negara. Kontribusi terbesar lebih dari 30% masih berasal dari negara-negara di Asia.
Meski fokus menggenjot ekspor, mayoritas kontribusi penjualan Mandom masih berasal dari penjualan domestik. "Domestik akan lebih dominan ketimbang ekspor. Domestik bisa berkontribusi sekitar 60%," terang Presiden Direktur Mandom Indonesia Muhammad Makmun Arsyad.
Gambaran ini bisa terlihat dari pendapatan PT Mandom Indonesia 2014 lalu. Penjualan domestik mencapai 67,9% dengan nilai Rp 1,6 triliun. Sementara, ekspor berkontribusi sebesar Rp 32,1% dengan nilai Rp 702 miliar. "Kami berharap penjualan tumbuh double digit. Dengan begitu, target Rp 3 triliun bisa tercapai pada 2016," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News