Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan positif dengan memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan pasar di sisa tahun 2023.
Direktur Pharma KLBF, Mulia Lie, mengatakan walaupun menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis finansial dan geopolitik global, Kalbe berkomitmen untuk menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku melalui pengelolaan harga dan portofolio.
"Untuk itu, kami menargetkan pertumbuhan positif sampai akhir tahun," kata Mulia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/8).
Untuk mendukung kinerja, perusahaan melakukan ekspansi dengan terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk perusahaan patungan, akusisi atau bentuk kolaborasi lainnya.
Kalbe memperkuat kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru (novel products) melalui PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), melanjutkan proses integrasi PT Aventis Pharma untuk memperkuat Divisi Obat Resep serta memperkuat pasar ekspor melalui anak perusahaan patungan seperti Global Starway Synergy Co., Ltd di China serta Kalbe Ecossential International Inc. di Filipina.
Baca Juga: Ekspansi Jalan Terus, KLBF Berupaya Dorong Peningkatan TKDN
Di samping itu, kata Mulia, Kalbe berupaya mendorong peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) melalui berbagai inisiatif penyediaan produk obat dan alat kesehatan. Melalui sinergi ABGC (Akademisi, Business, Government dan Komunitas), Perusahaan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perusahaan.
Untuk mendongkrak kinerja, Kalbe memiliki beberapa strategi antara lain terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
"Untuk divisi obat resep, kami melanjutkan inovasi untuk produk specialty seperti obat-obatan biologi dan onkologi, serta terus mendukung pemerintah dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ujar Mulia.
Untuk produk kesehatan, Kalbe terus berinovasi untuk kategori preventif seperti produk herbal, vitamin, dan suplemen. Untuk produk nutrisi, perusahaan berfokus melakukan inovasi pada produk affordable dan produk specialty.
Untuk memperluas ekspansi bisnis distribusi dan logistik, Perusahaan juga terus mengembangkan kerja sama strategis, antara lain dengan kolaborasi untuk distribusi cold-chain serta pengembangan alat-alat kesehatan.
Sebagai informasi, sepanjang semester I-2023 berhasil membukukan laba bersih senilai Rp1,52 triliun. Sayangnya nilai ini turun 6,6% dibandingkan periode sama di tahun 2022 yang mencapai Rp1,63 triliun.
Meski begitu, dari sisi penjualan bersih KLBF mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,4% di semester I-2023 dengan nilai penjualan bersih Rp 15,17 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News