Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Perusahaan transportasi angkutan penumpang darat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) atau yang lebih dikenal Lorena tahun ini menargetkan pendapatan tumbuh 15% - 20%. Di tahun 2018, Lorena memperoleh pendapatan sebesar Rp 102,24 miliar. Jumlah itu turun dibandingkan capaian Lorena di tahun 2017 sebesar Rp 106,62 miliar.
Direktur PT Eka Sari Lorena Transport Tbk, Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan mengubah pangsa pasarnya. Di rute jauh antar kota antar provinsi saja, Lorena telah menutup lima rute tujuan Padang, Bukittinggi, Solo, Yogyakarta, dan Prabumulih.
“Tahun lalu ditutup rute itu karena rugi dan tidak bisa bersaing dengan transportasi pesawat udara,” katanya pada Rabu (12/6).
Dwi Rianta menjelaskan, pada masa 2018 pesawat kerap memasang tarif sangat rendah sehingga perbedaannya cukup tipis dengan tarif bus. Alhasil saat itu banyak penumpang lebih memilih jalur udara untuk efisiensi waktu.
Kendati tiket pesawat kini sudah kembali normal sehingga memiliki selisih cukup jauh dengan tiket Lorena, Dwi masih berhati-hati untuk melakukan ekspansi di rute antar kota dan antar provinsi. “Tentu saja tahun ini harapannya baik karena sudah ada infrastruktur Jalan Tol Trans Jawa dan sebagian Jalan Tol Trans Sumatra,” tambahnya.
Toh tahun ini Lorena bakal lebih memilik berekspansi di rute-rute pendek yang menghubungkan kota-kota di sekitar Jakarta menuju pusat aktivitas Ibukota. Misalnya Trans Jabodetabek, Jakarta Residence Connexion dan Jakarta Airport Connexion. Dengan strategi itu, LRNA menargetkan pendapatan di tahun 2019 ini tumbuh sekitar 15% sampai 20%.
Mengutip laporan keuangan LRNA, sampai kuartal I 2019 pendapatan Lorena sebesar Rp 22,63 miliar atau tumbuh 17,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian artinya sepanjang kuartal I 2019 LRNA telah merealisasikan 19,3% target pendapatan tahun ini.
Dwi Rianta menambahkan untuk bottom line sendiri diharapkan tahun ini Lorena bisa mencatat angka positif. Per 31 Desember 2018, Lorena masih mencatat rugi bersih Rp 29,87 miliar. Untuk periode sampai 31 Maret 2019 sendiri, LRNA masih mencatat rugi sebesar Rp 5,35 miliar atau turun dibandingkan rugi Lorena pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 13,65 miliar.
Adapun rute-rute yang dipersiapkan untuk memperkuat kinerja Lorena di rute pendek di antaranya Kota Wisata Cibubur – Bandara Halim Perdana Kusuma, Rancamaya – Bandara Halim Perdana Kusuma, South Quarter Lebak Bulus – Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma, dan AEON Mall – BSD – Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News