kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manipulasi Data Google Business Menyerang Industri Hotel, Ini Kata Pengamat Teknologi


Kamis, 15 Agustus 2024 / 21:00 WIB
Manipulasi Data Google Business Menyerang Industri Hotel, Ini Kata Pengamat Teknologi
ILUSTRASI. Pengamat bilang manipulasi data Google Business terjadi karena ada celah dimana data bisa dimasukkan oleh orang lain.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menyebutkan bahwa penipuan yang terjadi pada industri hotel merupakan bentuk manipulasi data di Google Business. 

Heru mengatakan manipulasi data dapat terjadi karena adanya celah dimana data bisa dimasukkan oleh orang yang bukan berasal dari manajemen hotel. 

"Hal itu terjadi karena ada celah dimana data bisa dimasukan dalam Google Business oleh bukan orang yang memiliki hotel, manajemen hotel atau juga bisnis lain seperti rumah makan, kantor, rumah sakit dan lainnya," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (15/8). 

Ia melanjutkan manipulasi data yang terjadi di Google Business sebenarnya dapat menimpa siapapun tidak hanya pengelola hotel saja. Heru mengatakan, bisa saja pihak dari industri lain juga mengalami kerugian namun tidak tahu atau bahkan tidak sadar mengalami kerugian. 

Baca Juga: Hotel yang Dikelola Ciputra Jadi Korban Aksi manipulasi Data Google Business

Kasus manipulasi data yang terjadi pada industri hotel di Google Business terangkat  karena banyaknya laporan, sebab hal ini berkenaan dengan pembayaran. 

"Manipulasi data ini akan berhubungan dengan pembayaran yang bisa jadi harusnya masuk ke hotel tapi ke pihak lain atau disalahgunakan dalam penyelenggaraan acara," imbuhnya. 

Heru mengatakan salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mengubah data yang ada di Google Business atau memasukkan data, misalnya hotel yang belum terdaftar, sehingga seolah pendaftar itu adalah pemilik atau manajemen hotel. 

"Kesalahannya Google, data itu dan data pendaftar tidak diverifikasi. Sehingga ada lubang keamanan yang tidak dijalankan atau lalai. Inilah yang mengakibatkan kerugian yang dilaporkan pihak hotel," paparnya. 

Sebelumnya,Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyampaikan bahwa telah terjadi peretasan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel di Indonesia

Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani menjelaskan peretasan ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan lain sebagainya.

"Sebagai tindak lanjut atas kasus tersebut, BPP PHRI akan segera melapor ke pihak berwajib dalam hal ini ke Polri dan pelaporan ini tentu juga akan dilakukan juga oleh BPD dan BPC PHRI melalui POLDA dan POLRES di wilayahnya," paparnya melalui konferensi pers yang berlangsung hybrid, Senin (12/8). 

Baca Juga: Peretasan Data Hotel Marak Terjadi, Dafam Properti Pastikan Jaringan Hotelnya Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×