Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) telah merealisasikan penambahan 22 gerai baru untuk sejumlah konsepnya, mulai dari Starbucks, Krispy Kreme, Paul Bakery, Genki Sushi dan Pizza Marzano.
Penambahan gerai baru itu membuat serapan belanja modal alias capital expenditure (capex) MAPB di tiga bulan pertama tersebut capai Rp 179 miliar.
Walau berhasil menambah 22 gerai, ternyata kinerja perusahaan di triwulan pertama tersebut kurang mumpuni. Vice President Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan, pada periode Januari-Maret tersebut, MAPB mengalami penurunan pendapatan sebesar 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Kinerja moncer, laba bersih Map Boga Adiperkasa (MAPB) di 2019 tumbuh 49%
Hal tersebut lantaran selama pandemi Covid-19, gerai-gerai yang berada di dalam mal ditutup mengikuti ketentuan dari pemerintah dan juga kebijakan dari pusat perbalanjaan itu sendiri.
"Setelah pemerintah mulai melonggarkan ketentuan PSBB, kami menyediakan delivery service dan juga drive through untuk gerai-gerai yang memungkinkan, seperti Starbucks di antaranya," ujar Ratih kepada Kontan.co.id, Kamis (02/7).
MAPB juga menerapkan beberapa protokol kesehatan di kantor dan seluruh gerai yang dikelola oleh MAPB. Ratih menyampaikan, pihaknya menerapkan standar kesehatan dan keamanan untuk karyarwan, juga untuk para pengunjung gerai-gerai MAPB.
"Seperti mengukur temperatur, menyediakan hand sanitizer, menggunakan masker dan face shield serta melakukan disinfektasi secara berkala. Bahkan mengenakan sarung tangan plastik untuk melayani pelanggan. Dengan demikian diharapkan penyebaran virus Covid-19 dapat dicegah," jelasnya.
MAPB juga memiliki berbagai strategi guna mendongkrak kinerja di tengah pandemi Covid-19. Untuk, divisi food & beverage, seperti Starbucks, Pizza Marzano, Genki Sushi, Paul Bakery, tetap melayani para pelanggan melalui jasa pengiriman online atau jasa antar sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.
Selain itu, gerai-gerai tersebut juga berinovasi dari sisi produk mengikuti kebutuhan dan selera konsumen. Selain itu, inisiatif lainnya juga diperkenalkan di tengah pandemi Covid-19 antara lain program click and order.
Walau beberapa bisnisnya terhadap pandemi, namun Ratih meyakinkan bahwa perusahaan tetap sanggup membayar sejumlah lisensi waralaba secara tahunan. Dia bilang, kewajiban MAPB dalam menyetor fee tahunan untuk lisensi waralaba tetap dapat dilakukan.
"Kewajiban MAPB dalam melakukan pembayaran fee tetap bisa dilakukan, karena sebagian besar toko tetap buka dengan menggunakan deliveries dan drive thru. Kami juga melakukan negosiasi penurunan fee," pungkas Ratih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News