kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Marak pembangunan infrastruktur, produsen pendingin ruangan berburu segmen komersial


Minggu, 24 Maret 2019 / 16:07 WIB
Marak pembangunan infrastruktur, produsen pendingin ruangan berburu segmen komersial


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pendingin ruangan alias air conditioners (AC) kian semarak di tanah air. Selain mulai menguatnya pemain baru, pertumbuhan permintaan produk AC juga turut bergairah.

Seperti PT Gree Electric Appliances Indonesia, pemilik brand Gree asal China, meski terbilang baru di Indonesia namun perusahaan terus menancapkan dirinya ditengah kebutuhan AC di tingkat lokal. Apalagi dengan meningkatnya proyek infrastruktur pemerintah, perusahaan percaya segmen AC komersial dapat terkerek naik.

"Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang lewat proyek pembangunan di daerah, banyak juga pembangunan gedung baru ini kan perlu AC," ujar Will Wen, Vice President Gree Indonesia kepada Kontan.co.id, Minggu (24/3). Untuk itu ke depannya perusahaan berharap porsi penjualan segmen komersial dapat menyumbang 50% penjualan Gree di Indonesia.

Saat ini porsi penjualan AC Gree di segmen komersial masih sekitar 20% dari total penjualan di Indonesia, sebagian besar 80% didominasi oleh segmen residensial/perumahan. Guna meyakinkan pasar, Gree baru saja meluncurkan varian AC 10 PK yang dirancang memenuhi segmen tersebut.

Saat ini market share Gree di Indonesia masih terbilang kecil, dan produk AC nya di impor. Manajemen mengatakan belum ada rencana membangun pabrik dalam waktu dekat di Indonesia, namun tak menutup kemungkinan karena harus memenuhi market Asean maka pabrik akan dibuka di Indonesia.

Saat ini Gree memiliki sepuluh pabrik di seluruh dunia. Perusahaan mengklaim sudah mencapai lebih dari 300 juta pengguna produk pendingin di seluruh dunia hingga saat ini, serta pendapatan operasionalnya secara global telah melebihi US$ 20 miliar setiap tahunnya.

Sementara itu, bagi PT Sharp Electronics Indonesia, pasar komersial diakui memang terus bertumbuh. "Pasar komersial juga menjanjikan jika infrastruktur terus dibangun," urai Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia kepada Kontan.co.id, (24/3).

Hanya saja, brand asal Jepang ini belum melepaskan strategi penetrasi segmen residensial karena masih memenangi pasar tersebut. Apalagi kata Andry, penetrasi rasio AC di perumahan masih rendah sedangkan penghasilan masyarakat mulai meningkat dan timbul trend penggunaan AC.

Adapun saat manajemen mengungkapkan bahwa market share Sharp di AC sebesar 26%. Sekadar gambaran di tahun 2017 lalu market share di AC masih kisaran 21%.

"Target kami tahun ini mau naikkan share sebesar 2% menjadi 28% di 2019," sebut Andry. Artinya di tengah demand AC per tahun yang lebih dari 2 juta unit, Sharp membidik penjualan AC sekitar 560.000 unit di tahun ini.

Mengenai kompetisi dengan pesaing dan pemain baru AC di Indonesia, Andry mengaku tak terlalu khawatir. Sebab dengan pergerakan saat ini Sharp berani bersaing melalui kualitas produk dan inovasi yang terus dikembangkan.

Adapun untuk kategori AC inverter, LG mengklaim sebagai pemimpin pasar di produk tersebut. dikabarkan sebelumnya, bila pada tahun 2016 LG Electronics Indonesia hanya menguasai 8.8%, maka pada tahun 2017 jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat hingga mencapai 18.3%.

"Kami mengedukasi lebih banyak masyarakat mengenai pentingnya beralih ke AC inverter harus berjalan seiring dengan kompetisi penyediaan AC inverter yang paling dapat menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Changmin Han, Air Conditioning Business Leader LG. 

Tahun lalu saja, LG mengklaim mendominasi pasar AC inverter dengan penguasaan pasar 65,6%. Tahun ini  LG menargetkan menguasai pangsa pasar AC inverter di Indonesia mencapai 69%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×