kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Mark Dynamics (MARK) Bidik Pasar China dan India di Tengah Tekanan Global


Selasa, 29 Juli 2025 / 12:43 WIB
Mark Dynamics (MARK) Bidik Pasar China dan India di Tengah Tekanan Global
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Ridwan Goh bilang, MARK akan memperluas pasar dengan membidik pasar China dan India di tengah pasar global yang masih wait and see


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) terus memperluas jangkauan pasar ke negara-negara dengan potensi permintaan tinggi seperti China dan India, seiring perlambatan ekspor akibat ketidakpastian kebijakan tarif global. 

Langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah tekanan pasar.

Sebagai gambaran, sepanjang semester I-2025, MARK mencatat penurunan pendapatan sebesar 16,4% menjadi Rp 380,8 miliar. Laba bersih MARK pun terkoreksi 10,8% menjadi Rp 131,3 miliar di periode Januari-Juni 2025.

Pelemahan ini terjadi akibat penurunan permintaan dari negara mitra dagang seperti Malaysia, China, dan Thailand, menyusul sikap wait and see pelaku industri global terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

Baca Juga: Strategi Diversifikasi Ekspor Mark Dynamics (MARK) Saat Pasar Dibayangi Perang Tarif

Meski mengalami penurunan pendapatan, efisiensi biaya dan pengendalian operasional memungkinkan MARK mencatat pertumbuhan margin keuntungan. Net margin naik menjadi 34,5% dari sebelumnya 32,3%, dan operating margin turut meningkat menjadi 42,4%.

Ridwan Goh, Direktur Utama MARK menjelaskan, meski terdampak tidak langsung dari perang tarif AS, yang mengakibatkan permintaan cetakan sarung tangan menurun di beberapa negara, perusahaan tetap mencatat pertumbuhan margin laba bersih. 

"Ini mencerminkan ketahanan model bisnis dan strategi diversifikasi negara ekspor yang kami terapkan,” kata Ridwan kepada Kontan, Selasa (29/7/2025).

MARK juga mencatat efisiensi signifikan pada beban penjualan dan administrasi, masing-masing turun 36,5% dan 34,5%. Laba operasional tercatat sebesar Rp161,5 miliar, sedangkan laba sebelum pajak mencapai Rp167,8 miliar. 

MARK juga mempertimbangkan kembali pembagian dividen interim, dengan mempertimbangkan kondisi kas dan komitmen pada pemegang saham.

Manajemen menilai potensi pertumbuhan industri sarung tangan di China dan India terbuka lebar, mengingat kedua negara sedang membangun kapasitas produksi untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

 

“Diversifikasi pasar menjadi prioritas kami. Tiongkok dan India memiliki potensi pertumbuhan yang besar dan lebih stabil dari sisi regulasi internasional. Kehadiran MARK di pasar-pasar ini akan menjadi penopang pertumbuhan ke depan,” tutup Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×