Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) memproyeksikan kinerja ekspor di kuartal III dan kuartal IV tahun ini akan terus mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan rampungnya pembangunan pabrik ketiga MARK pada Mei lalu. Pabrik anyar MARK yang memproduksi cetakan sarung tangan tersebut berlokasi di Tanjung Morowa, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh menyatakan, pabrik ketiganya ini telah menerima kontrak pembelian hingga tahun 2022 mendatang. Maka dari itu, pihaknya pun seraya optimistis kinerja ekspor MARK akan terus terkerek hingga akhir tahun nanti.
"Di masa pandemi MARK mengalami kenaikan permintaan. MARK juga berhasil merealisasikan penyelesaian pabrik ketiga dengan kapasitas produksi 740.000 pieces (pcs) per bulan," kata Ridwan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/8).
Hingga Juni 2021, MARK tercatat menorehkan kinerja yang terbilang impresif. Perusahaan yang pendapatannya ditopang oleh penjualan ekspor ini berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 472,29 miliar, atau meningkat 145,18% dibandingkan dengan pendapatan di semester I-2020 senilai Rp 192,62 miliar.
Baca Juga: Mark Dynamics Indonesia (MARK) akan belanjakan capex Rp 40 miliar di semester II 2021
Kinerja impresif ini terdorong oleh peningkatan signifikan pada penjualan ekspor mencapai 116% dari semula Rp 182,89 miliar di semester I-2020, tumbuh menjadi Rp 399,80 miliar pada semester I-2021. Namun demikian, penjualan lokal MARK juga tercatat meningkat drastis 644,63% menjadi Rp 72,49 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, penjualan lokal MARK hanya mencapai Rp 9,73 miliar.
"Porsi ekspor terhadap total pendapatan secara konsolidasi adalah sebesar 80%. Akan tetapi untuk produk cetakan sarung tangan saja, porsi penjualannya adalah 95% dari total pendapatan," ujar Ridwan.
Ridwan tidak memerinci berapa tepatnya target penjualan ekspor yang dibidik di tahun ini. Yang terang dia bilang, MARK menargetkan penjualan ekspor untuk produk cetakan sarung tangan masih akan ada di porsi sekitar 90%-95% dari total pendapatan (produk cetakan sarung tangan).
Perusahaan ini telah mengirim produknya ke berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China. Adapun di tahun ini, kata Ridwan, MARK sudah mulai memperluas jangkauan pasar ekspor mereka ke dua negara baru yaitu Amerika Serikat dan India. "Progresnya sudah mulai menerima order dari negara tersebut," bebernya.
Sedikit informasi, di semester I-2021 MARK membukukan laba bersih sebesar Rp 155,20 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan hingga 200% dari torehan laba bersih pada semester I-2020 sebesar Rp 51,71 miliar.
Selanjutnya: Permintaan Ekspor Meningkat, Mark Dynamics (MARK) Genjot Kapasitas Produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News