kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Market Share BBM Nonsubsidi Tumbuh Jadi 15% hingga Juli 2025


Rabu, 01 Oktober 2025 / 16:12 WIB
Market Share BBM Nonsubsidi Tumbuh Jadi 15% hingga Juli 2025
ILUSTRASI. Data Kementerian ESDM mencatat, pangsa pasar (market share) bensin nonsubsidi naik menjadi 15% pada periode Januari–Juli 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi melonjak. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pangsa pasar (market share) bensin nonsubsidi naik menjadi 15% pada periode Januari–Juli 2025, dibandingkan 11% pada 2024.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, peningkatan ini mencerminkan pergeseran konsumsi masyarakat dari BBM bersubsidi menuju BBM nonsubsidi.

"Tahun 2024 kalau kita lihat share, market share dari bensin non-subsidi itu adalah sebesar 11%. Tetapi pada tahun 2025 berdasarkan data Januari sampai Juli saja sudah 15%, artinya market share dari bensin non-subsidi ini meningkat," kata Laode dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10).

Baca Juga: Penjualan Pertalite Turun 5%, Konsumsi BBM Nonsubsidi Naik 19%, Ini Sebabnya

Secara volume, estimasi penjualan bensin nonsubsidi pada 2025 mencapai 7 juta kiloliter (KL), naik 0,86 juta KL atau 14,02% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, Pertamina masih mendominasi dengan penjualan 4,03 juta KL atau 85% dari total pasar nonsubsidi.

Namun, laju pertumbuhan justru lebih kencang datang dari pemain non-Pertamina. Penjualan bensin nonsubsidi non-Pertamina diproyeksikan sebesar 1,35 juta KL sepanjang 2025, melonjak 91,3% atau setara tambahan 0,64 juta KL dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: BBM di SPBU Shell Langka, Konsumen Menggugat

Tren ini terjadi di tengah penurunan konsumsi BBM bersubsidi yang diperkirakan turun 1,4 juta KL pada 2025. Pemerintah menilai pergeseran konsumsi tersebut membantu mengurangi beban kompensasi energi.

Perubahan ini juga berdampak pada penghematan anggaran kompensasi Pertalite. Pada 2024, kompensasi Pertalite tercatat Rp 48,9 triliun. Namun, dengan turunnya konsumsi pada 2025, kompensasi diperkirakan hanya mencapai Rp 36,3 triliun. Artinya, terdapat efisiensi sekitar Rp 12,6 triliun atau setara 25,77%.

Selanjutnya: Penjualan Pertalite Turun 5%, Konsumsi BBM Nonsubsidi Naik 19%, Ini Sebabnya

Menarik Dibaca: Bukan Sombong, Ini Dia 6 Zodiak yang Suka Menyendiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×