Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel kembali memanaskan harga minyak dunia dan berpotensi berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
Pada perdagangan Selasa (17/6), harga minyak mentah global melesat lebih dari 4%, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan energi dunia akibat konflik di Timur Tengah.
Mengutip data dari Reuters per Rabu (18/6), harga minyak mentah Brent tercatat naik 4,4% ke level US$ 76,45 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 4,28% ke posisi US$ 74,84 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Saat Konflik Iran-Israel Masuk Hari ke-6 & Potensi Keterlibatan AS
Menanggapi perkembangan ini, PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan evaluasi berkala terhadap harga BBM nonsubsidi. Evaluasi ini mempertimbangkan dinamika harga minyak mentah global serta faktor eksternal lain yang relevan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa evaluasi harga BBM nonsubsidi dilakukan oleh Pertamina melalui anak usaha, Pertamina Patra Niaga, dengan mengacu pada sejumlah indikator.
"Penyesuaian harga biasanya dilakukan di awal setiap bulan," ujar Fadjar kepada Kontan, Selasa (17/6).
Menurut Fadjar, proses evaluasi harga BBM nonsubsidi tetap mengikuti mekanisme yang berlaku, dengan mempertimbangkan variabel utama seperti harga minyak mentah di pasar internasional, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta komponen perpajakan.
Meski situasi global tengah diliputi ketidakpastian, Pertamina memastikan bahwa pasokan energi nasional tetap aman.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Mendidih, Harga BBM Dalam Negeri Segera Naik?
Perusahaan telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari konflik Timur Tengah, termasuk pemantauan ketat terhadap dinamika geopolitik, pengalihan rute pelayaran, dan diversifikasi sumber pasokan minyak.
Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah kembali mengimpor minyak dari Rusia. “Kami membuka peluang impor dari berbagai negara. Kilang Pertamina sebelumnya juga pernah mengimpor minyak dari Rusia melalui skema tender,” jelas Fadjar.
Dampak Terhadap BBM Subsidi dan Ekonomi
Di tengah lonjakan harga minyak global, Pertamina juga menegaskan bahwa pasokan minyak mentah ke Indonesia tetap terjaga meskipun ketegangan geopolitik meningkat. Namun, potensi dampaknya terhadap perekonomian Indonesia tetap menjadi perhatian.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai bahwa sebagai negara net-importir minyak, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak langsung terhadap kondisi ekonomi nasional.
“Jika eskalasi konflik ini meluas, tidak bisa dihindari harga minyak dunia akan melonjak, bahkan diperkirakan bisa mencapai di atas US$ 100 per barel,” ungkap Fahmy.
Ia menambahkan bahwa JP Morgan bahkan memperkirakan harga minyak bisa mencapai U$ 130 per barel apabila perang meluas hingga menyebabkan Iran menutup Selat Hormuz, yang merupakan jalur penting perdagangan minyak dunia.
Baca Juga: Konflik Iran-Israel Meningkat, Harga Minyak Dunia Makin Bergejolak
Dalam situasi semacam itu, menurut Fahmy, pemerintah menghadapi dilema dalam menentukan kebijakan harga BBM di dalam negeri. Jika harga BBM subsidi tidak dinaikkan, beban subsidi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berpotensi membengkak.
Sebaliknya, jika harga BBM subsidi dinaikkan, hal tersebut akan memicu inflasi dan meningkatkan harga kebutuhan pokok, yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat serta memperlambat pertumbuhan ekonomi.
“Kenaikan harga minyak juga akan memperbesar kebutuhan devisa untuk impor BBM, yang berisiko memperlemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs rupiah sempat menembus Rp 17.000 per dolar AS,” terang Fahmy.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Bakal Mendongkrak Harga BBM
Ia mengingatkan pemerintah agar tidak meremehkan dampak konflik Iran-Israel terhadap ekonomi Indonesia.
“Pemerintah seharusnya bersikap realistis dan segera mengantisipasi penyesuaian harga BBM subsidi berdasarkan indikator yang terukur, bukan memberikan harapan palsu kepada masyarakat,” tandasnya.
Selanjutnya: Promo Richeese Factory Combo Fire Chicken Cuma Rp 44.000-an, Free Pilih Side Dish
Menarik Dibaca: Promo Richeese Factory Combo Fire Chicken Cuma Rp 44.000-an, Free Pilih Side Dish
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News