kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MarkPlus: Konten traveling dan finansial akan jadi incaran setelah pandemi selesai


Jumat, 06 November 2020 / 15:42 WIB
MarkPlus: Konten traveling dan finansial akan jadi incaran setelah pandemi selesai
ILUSTRASI. Instagram?Kawah Putih Ciwidey


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terbatasnya mobilitas masyarakat akibat pandemi COVID-19 membuat akses terhadap media meningkat. Namun, bukan faktor biaya yang menjadi pertimbangan melainkan kualitas konten dinilai lebih penting.

Hal ini sesuai dengan hasil survei cepat yang dilakukan MarkPlus, Inc. pada 101 responden di seluruh Indonesia dengan mayortitas usia 25 sampai 44 tahun di seluruh Indonesia. Pertimbangan utama masyarakat untuk mengkonsumsi media adalah faktor kemudahan aksesibilitas sebesar 79,2%, konten yang menarik 74,3% dan variasi konten 63,4%.

“Saat ini atensi orang dalam melihat konten semakin pendek sehingga konten yang menarik sangat dibutuhkan untuk menarik dan membuat mereka bertahan dalam mengakses media,” papar Head of High Tech, Property & Consumer Good MarkPlus, Inc. Rhesa Dwi Prabowo dalam The 2nd MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (6/11/2020).

Menurutnya, masyarakat saat ini juga tidak melulu mencari konten yang gratis karena kualitas dinilai lebih penting. Bahkan selama pandemi 65,4% responden Jabodetabek berusia di bawah 25 tahun mengakses konten video melalui platform streaming berbayar. Sedangkan 88,2% masyarakat usia 45 tahun ke atas lebih memilih mengakses media online untuk membaca artikel.

Baca Juga: Survei MarkPlus: Pembangunan infrastruktur mendapat apresiasi positif dari masyarkat

Hasil survei juga menunjukan variasi konten yang banyak diakses masyarakat di masa pandemi yaitu 54,5% lifestyle, 52,5% kuliner, 48,5% traveling, dan 40,6% finansial. Nantinya di masa setelah pandemi konten traveling dan finansial semakin diburu oleh masyarakat dengan persentase peningkatan akses masing-masing menjadi 55,3% dan 44,7%. 

“Hal ini bisa terjadi karena ada travel revenge untuk balas dendam setelah lama tidak bisa berpergian. Mereka mulai membuat planing berlibur seperti mencari tiket, akomodasi dan referensi liburan,” tambah Rhesa.

Rhesa menyebut, akses konten finansial juga diprediksi akan meningkat setelah pandemi karena keadaan pasar semakin dinamis sehingga menyebabkan gejolak harga saham, hal ini mendorong investor semakin rajin mengkonsumsi informasi pergerakan pasar. 

Selanjutnya: Survei: Di masa pandemi, 85,2% masyarakat gunakan jasa kurir untuk pengiriman barang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×