kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masa suram industri batubara masih panjang


Kamis, 23 April 2015 / 19:22 WIB
Masa suram industri batubara masih panjang
Cara Registrasi dan Transaksi Paylater BCA di Aplikasi MyBCA, Belanja Lebih Cepat dan Mudah dengan scan QRIS.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Masa kelam industri batubara nampaknya masih akan berlangsung panjang. Bahkan, kalangan pengusaha memproyeksikan harga jual yang rendah masih akan berlangsung hingga empat tahun ke depan.

Hal tersebut mencuat dalam diskusi Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) sekaligus serah terima jabatan Ketua Umum APBI dari Bob Kamandanu kepada Pandu Syahrir di Jakarta, Kamis (23/4).

Penyebab utamanya, China sebagai pasar utama ekspor batubara diprediksi akan mengurangi impor secara besar karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara setempat.

"Misalkan saja, China mengimpor batubara 200 juta ton per tahun dan 90 juta ton di antaranya merupakan dari Indonesia. Namun, kalau mereka mengurangi 20% dari pemakaian biasanya tentu harga jual akan berpengaruh," kata Supriatna Sahala, Direktur Eksekutif APBI.

Asal tahu saja, harga batubara acuan (HBA) per April 2015 yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya mencapai US$ 64,48 per ton, atau turun 4,8% dibandingan HBA Maret sebesar US$ 67,76 per ton. Bahkan, per minggu ini harga jual batubara di pasar ekspor hanya sekitar US$ 53 per ton.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×