Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pasar kerja nasional tetap menunjukkan momentum positif hingga September 2025. Per 8 September 2025, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat masih tersedia 77.051 lowongan dari 27.333 perusahaan, dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai 110.495 orang.
Mengutip Infopublik.id, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Cris Kuntadi, menegaskan kondisi ini membuktikan peluang kerja terus terbuka luas.
“Kesempatan kerja semakin terbuka. Saatnya masyarakat bergerak maju dengan optimisme agar masa depan kerja Indonesia semakin cerah,” ujarnya dalam siaran pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (12/9/2025).
Rekor Agustus 2025
Sebelumnya, pada Agustus 2025, dunia usaha juga mencatat aktivitas rekrutmen yang tinggi. Melalui kanal SIAPkerja–Karirhub Kemnaker, Job Portal, dan platform daring lainnya, tersedia 117.173 lowongan dari 35.157 perusahaan, dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai 137.796 orang.
“Data ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata optimisme dunia usaha. Kami ingin masyarakat juga memiliki semangat yang sama untuk menjemput peluang ini,” kata Cris.
Sejak Januari hingga Agustus 2025, total 631.018 lowongan tercatat dari 89.853 perusahaan, dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai 786.628 orang.
Baca Juga: Berlaku Oktober, PP 28/2025 Bisa Percepat Realisasi Investasi dan Serap Tenaga Kerja
Posisi Paling Dibutuhkan
Berdasarkan data Kemnaker, posisi yang paling banyak dibuka di antaranya:
- Sales and Marketing: 5.212 orang
- Host Live Streaming: 3.373 orang
- Staff Finance and Accounting: 1.446 orang
- Barista: 1.430 orang
- Waiter: 1.336 orang
Di sektor digital, permintaan juga meningkat untuk Content Creator (1.187 orang) dan Front-End Developer (1.072 orang), mencerminkan arah pasar kerja yang semakin kreatif, digital, dan berbasis teknologi.
Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja dari Sejumlah Program Pemerintah Dinilai Belum Maksimal
Menurut Cris, pertumbuhan pasar kerja nasional ditopang oleh sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Perdagangan, Industri Pengolahan, Makanan dan Minuman, serta Tekstil dan Mode.
Untuk menjaga tren positif ini, Kemnaker menjalankan tiga strategi utama:
- Integrasi digital layanan ketenagakerjaan melalui SIAPkerja,
- Peningkatan kualitas pelatihan vokasi agar sesuai dengan kebutuhan industri,
- Perluasan kerja sama dengan dunia usaha guna memperkuat link and match pasar kerja.
Tonton: Dugaan Pemerasan K3 Kemnaker, Koordinator Hidup Mewah Dari Uang Buruh Rp 69 Miliar
Selanjutnya: Program Bantuan Beras Kembali Bergulir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News