kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.655   50,00   0,30%
  • IDX 8.242   88,99   1,09%
  • KOMPAS100 1.143   13,60   1,20%
  • LQ45 820   14,08   1,75%
  • ISSI 291   3,16   1,10%
  • IDX30 430   8,13   1,93%
  • IDXHIDIV20 489   8,04   1,67%
  • IDX80 127   2,05   1,64%
  • IDXV30 136   1,40   1,04%
  • IDXQ30 137   2,68   1,99%

Masih dominan, pemerintah kaji dua opsi untuk PLTU


Selasa, 24 November 2020 / 22:48 WIB
Masih dominan, pemerintah kaji dua opsi untuk PLTU
ILUSTRASI. Proyek PLTU Malinau di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini tengah mengkaji dua opsi terkait nasib Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dinilai masih mendominasi sumber pembangkit listrik.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menjelaskan, salah satu opsi yang dikaji yakni mengganti PLTU yang telah berusia 20 hingga 25 tahun dengan pembangkit RBT.

"Harga EBT sudah cenderung turun. jadi kita berharap EBT yang masuk sistem tidak bebani Biaya Pokok Penyediaan (BPP) PLN, caranya di-replace dengan PLTS karena minim perawatan dan pembangunan cepat," kata Jisman dalam EBTKE ConEx 2020 virtual, Selasa (24/11).

Baca Juga: PLN akan lelang proyek konversi 5.200 PLTD ke EBT pada Januari 2021

Jisman melanjutkan, opsi kedua yang dikaji yakni dengan mempertahankan PLTU namun dengan melakukan substitusi energi primer pembangkit dengan biomassa alias cofiring.

Menurutnya, ujicoba telah dilakukan dengan substitusi 30%-35% energi primer dari biomassa dan tidak menemui kendala pada pembangkit.

Menurutnya, ke depannya tekanan pada PLTU akan semakin tinggi dan berdampak pada pendanaan yang sulit diperoleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×