Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Selanjutnya, PTFI akan terus menggelontorkan investasi sebanyak US$ 15,1 miliar untuk pengembangan tambang bawah tanah hingga Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI berakhir pada tahun 2041.
"Tambang bawah tanah DOZ Block Cave sudah berjalan, tambang bawah tanah besar yang sedang kita bangun itu Grasberg Block Cave dan DMLZ Block Cave," terang Tony.
Baca Juga: Kata asosiasi tambang soal wacana sentralisasi perizanan tambang di omnibus law
Menurut Tony, potensi cadangan dan sumber daya di wilayah Freeport masih sangat besar. Tony menyebut, selain tambang bawah tanah DOZ Block Cave, Grasberg Block Cave dan DMLZ Block Cave, masih ada Blok Kucing Liar yang memiliki potensi sangat besar.
Tony bilang, cadangan dari blok tersebut bisa ditambang hingga tahun 2050, bahkan bisa lebih dari itu jika terus dilakukan eksplorasi. "Bahkan di bawahnya masih ada sumber daya. Jika melakukan eksplorasi lanjutan, bisa menjadi cadangan dengan jumlah yang besar, sehingga secara teoritis bisa dilakukan penambangan, bahka lebih dari 2050," terang Tony.
Sementara itu, terkait produksi konsentrat tembaga, Vice President Corporate Communication PTFI Riza Pratama mengungkapkan bahwa pada tahun ini pihaknya menargetkan mampu mempertahankan tingkat produksi di atas 1 juta ton konsentrat tembaga. Bahkan, Riza menyebut, PTFI berharap bisa meningkatkan produksi di atas tahun lalu.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) kucurkan Rp 114,26 miliar untuk aktivitas eksplorasi tahun 2019
Sayangnya, Riza tidak membeberkan detail angka realisasi dan target produksi konsentrat tembaga PTFI. "Semoga bisa lebih (dari 1 juta ton) di tahun ini, tapi belum bisa kasih angkanya," sebut Riza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News