kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih menunggu izin penundaan, begini perkembangan proyek smelter Freeport Indonesia


Kamis, 30 Juli 2020 / 16:08 WIB
Masih menunggu izin penundaan, begini perkembangan proyek smelter Freeport Indonesia
ILUSTRASI. Pertambangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia - Tambang Grasberg di Tembagapura, Mimika, Papua. KONTAN/Lamgiat Siringoringo/18/08/2018


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) masih diliputi ketidakpastian. Hal ini seiring belum diberikannya lampu hijau bagi PTFI untuk menunda target penyelesaian proyek smelter yang berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur tersebut.

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama mengaku, pihaknya hingga saat ini masih menunggu tanggapan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait permohonan PTFI agar penyelesaian proyek smelter ditunda selama satu tahun sebagai akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wah, pemerintah akui belum punya data pasti jumlah pekerja migran sektor pelayaran

Mulanya, proyek smelter tembaga ini akan selesai pada kuartal IV-2023. Kalau permohonan PTFI dikabulkan, maka proyek tersebut dipastikan baru akan selesai di akhir tahun 2024 mendatang.

Dia menjelaskan, berdasarkan evaluasi per Januari 2020, proyek smelter tembaga PTFI sudah berjalan hingga 4,88% atau lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan perusahaan ini sebesar 4,09%.

Tahapan yang sudah diselesaikan PTFI sejauh ini antara lain proses pematangan lahan atau ground improvement serta perencanaan pra-proyek atau Front End Engineering Design (FEED).

Rencananya, peletakan batu pertama atau ground breaking untuk konstruksi fisik smelter hendak dilakukan pada bulan Agustus atau awal September tahun ini. “Namun, sehubungan adanya pandemi Covid-19, proyek pembangunan smelter akan mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya,” ungkap Riza, Kamis (30/7).

Baca Juga: Terpapar corona, laba bersih United Tractors (UNTR) turun 28% di semester I-2020

Wabah Corona memang menghambat kelangsungan proyek smelter PTFI dari segi ketersediaan kontraktor serta pembatasan pasokan material dan tenaga kerja.

Misalnya, kontraktor rekayasa dan pengadaan logistik utama smelter PTFI, yakni Chiyoda yang berbasis di Jepang, dan pekerja asing lainnya yang terlibat dalam proyek tersebut belum padat masuk ke Indonesia untuk saat ini.

Selain itu, penyesuaian daftar kerja demi melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja turut mempengaruhi ketepatan waktu proses fabrikasi alat dan proses pengerjaan proyek smelter PTFI. “Freeport Indonesia perlu menyusun ulang berbagai rancangan kerjanya,” imbuh Riza.

Baca Juga: Kinerja keuangan Resources Alam Indonesia (KKGI) menyusut di semester I

Maka dari itu, pihak PTFI berharap mendapatkan tanggapan segera dari Kementerian ESDM. Terlebih, kepastian izin penundaan proyek smelter akan berdampak terhadap izin ekspor konsentrat tembaga PTFI.

Riza menegaskan, kendati pembangunan smelter tertunda, PTFI tetap berharap bisa melakukan produksi secara aman, sehingga dapat terus menyediakan lapangan kerja serta berkontribusi bagi perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×