Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berupaya melakukan diversifikasi bisnis di luar batubara. Kini, PTBA mencoba merambah bisnis energi baru dan terbarukan (EBT).
Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa menyampaikan, bentuk usaha PTBA di bidang EBT adalah dengan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca Juga: PTBA sukses produksi 29,19 juta ton batubara sepanjang tahun 2019
Salah satu proyek PLTS milik PTBA yang tak lama lagi selesai adalah PLTS Angkasa Pura II di Bandara Soekarno Hatta. “Perkiraan operasi PLTS ini adalah di bulan Maret tahun ini,” kata Hadis, hari ini (18/2).
Sayangnya, ia enggan menjabarkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh PTBA terkait proyek PLTS Angkasa Pura II. Termasuk juga kapasitas pembangkit EBT tersebut. Catatan Kontan, PLTS ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 241 kWp.
Selain itu, PTBA juga sedang mengkaji rencana konversi lahan bekas tambang batubara di Ombilin, Sumatera Barat menjadi area pembangunan PLTS. “Saat ini rencana tersebut masih daam proses kajian awal,” ujar Hadis.
Baca Juga: Prospek Batubara Masih Suram, Ini Rekomendasi untuk Saham PTBA, ITMG, ADRO, dan INDY
PTBA pun akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) agar rencana pengembangan PLTS di lahan bekas tambang tadi bisa masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2020.
Lebih lanjut, Hadis mengatakan, PLTS yang dikembangkan oleh PLTS memiliki dua tujuan. Pertama untuk memenuhi kebutuhan internal dalam rangka penghematan energi di area operasional perusahaan. Tujuan ini yang coba dicapai PTBA dengan mengembangkan PLTS di lahan bekas tambang batubara.
“Kedua, PLTS dibangun untuk diversifikasi bisnis sehingga diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi PTBA,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News