kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Masuk panen manggis, ekspor meningkat


Rabu, 15 Februari 2012 / 09:10 WIB
Masuk panen manggis, ekspor meningkat
ILUSTRASI. Summarecon Agung (SMRA) bakal menggunakan dana rights issue untuk memperkuat struktur permodalan.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bulan Februari menjadi awal panen sela buah manggis di Tanggamus Provinsi Lampung. Buah manggis asal Tanggamus yang banyak dikenal dengan nama manggis saburai ini pun mulai merambah beberapa kota di Indonesia termasuk Jakarta.

Panen sela menjadi satu dari tiga panen manggis saburai. Sebab, jenis manggis ini memiliki tiga musim panen, dua adalah panen sela dan satunya adalah panen raya. Di saat panen sela, Tanggamus mampu memproduksi manggis saburai mencapai 50 ton, sedangkan saat panen raya lebih dari 100 ton.

Mat Sibi, Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Buah dan Sayur Lampung mengatakan, walau memasuki panen sela namun harga jual manggis relatif stabil. Stabilnya harga buah manggis disebabkan karena luasnya pangsa pasar baik lokal maupun ekspor. Dia menyebut, beberapa negara tujuan ekspor manggis saburai antara lain Taiwan, Malaysia, Australia, dan Timur Tengah.

Saat ini harga manggis ekspor di tingkat petani mencapai sekitar Rp 7.500 sampai Rp 8.000 per kilo. "Manggis yang dijual eceran ke tengkulak sekitar Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kg" kata Mat Sibi yang memiliki perkebunan manggis 2 hektare (ha).

Manggis memang menjadi salah satu jenis buah andalan ekspor Indonesia. Komar Muljawibawa, Direktur PT Alamanda Sejati Utama mengatakan, sebanyak 70% ekspor manggis Indonesia menuju China. "Selain China, pasar kita Singapura dan Hong Kong," katanya.

Jika tahun lalu total ekspor manggis Alamanda mencapai 50 ton per minggu, tahun ini ditargetkan meningkat hingga 100 ton per minggu. Optimisme peningkatan ekspor didorong oleh hasil panenan manggis yang cukup bagus tahun ini. Merujuk data di Kementerian Pertanian, ekspor buah periode Januari-Maret 2011 mencapai 143.126 ton, di mana 34,4% berupa buah manggis.

Harapan peningkatan produksi manggis saburai dikatakan oleh Joko Prabowo, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pertanian, Kabupaten Tanggamus. Pihaknya tahun ini menargetkan peningkatan produksi sebesar 20% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 200 ton. "Panen raya sekitar dua hingga tiga bulan, kami harap produksi meningkat hingga 150 ton," ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi, Pemda Tanggamus tengah memperluas kebun manggis dari 200 ha menjadi 300 ha. Peningkatan produksi dilakukan karena permintaan dalam dan luar negeri yang meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×