Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen ban, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mengakui cukup sulit untuk membidik target di tengah pelemahan pasar ban akhir-akhir ini. Apalagi kinerja bisnis perseroan di paruh pertama tahun ini melemah.
Wicaksono Soebroto, Head of Communications GDYR mengatakan bahwa masih terlalu dini bagi perusahaan untuk bicara rencana bisnis
"Tetapi kami berusaha semampunya untuk kembali pada track yang telah disetujui bersama sejak memasuki semester ke dua walaupun secara bertahap," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8).
Sebelumnya manajemen sempat mengatakan bahwa pasar ban kemungkinan akan terkontraksi di tahun ini. Adapun pasar ekspor dan dalam negeri di bulan-bulan awal pandemi diakui GDYR mengalami penyusutan.
Baca Juga: Goodyear perkuat pasar ban dalam negeri di tahun ini
"Namun masuk semester kedua ini secara optimistis, harusnya lebih baik (dari semester pertama). Sedikit demi sedikit negara pengimpor juga sudah mulai pulih, demikian juga pasar dalam negeri," terang Wicaksono.
Mengintip laporan keuangan perseroan sampai dengan kuartal II-2020, pendapatan bersih GDYR tercatat senilai US$ 46,59 juta atau anjlok 28,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 65,13 juta. Sementara beban pokok penjualan turut turun 23,8% secara tahunan menjadi US$ 45,28 juta di paruh pertama tahun ini.
Sehingga laba kotor yang diraih GDYR sampai akhir Juni 2020 ini hanya US$ 1,31 juta atau merosot 76,7% secara tahunan. Sedangkan untuk bottom line di semester pertama tahun ini perusahaan membukukan rugi bersih US$ 4,75 juta atau membengkak hingga dua kali lipat dibandingkan rugi bersih kuartal II-2019 yang senilai US$ 2,36 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News