kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuki usia 60 tahun, begini strategi ekspansi dan konsolidasi bisnis Wika Bitumen


Rabu, 12 Mei 2021 / 18:41 WIB
Masuki usia 60 tahun, begini strategi ekspansi dan konsolidasi bisnis Wika Bitumen
ILUSTRASI. Aktivitas?penambangan aspal Wika Bitumen.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bitumen (Wika Bitumen) kini telah menginjak usia yang ke-60 tahun. Memasuki dekade keenam, anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini berkomitmen untuk terus berkarya dalam pengembangan industri pertambangan aspal alam Buton.

Direktur Utama Wika Bitumen Bambang Dwi Wijayanto menyampaikan, sebagai rangkaian pelaksanaan HUT yang ke 60 tahun, Wika Bitumen akan melaksanakan commisioning pabrik Mini Extraction Plant (MEP) yang memiliki realibility atau kehandalan 90% sesuai dengan spesifikasi dan mutu.

“Sejalan dengan HUT yang ke 60 tahun ini juga, Wika Bitumen sudah berhasil mendapatkan hak paten terhadap R&D proses pemurnian aspal pada Februari tahun 2021. Hal ini bukti bahwa Wika Bitumen berkomitmen untuk berkarya di industri pertambangan dalam negeri,” terang Bambang dalam keterangan tertulis yang disiarkan Rabu (12/5).

Baca Juga: Harga jual timah milik PT Timah (TINS) naik di kuartal I-2021, ini pendorongnya

Pada dekade keenam ini, Wika Bitumen akan terus menjalankan konsolidasi bisnis. Hal ini sebagai upaya perusahaan untuk menjadi penambang dan provider aspal alam Buton nasional nomor satu di Indonesia. Salah satu caranya, di tahun 2021 ini, WIKA Bitumen membidik produksi sebanyak 500.000 ton aspal alam Buton.

Angka produksi tersebut merupakan setengah dari jumlah kebutuhan aspal secara nasional yang mencapai 1 juta - 1,2 juta ton. Adapun rincian rencana kapasitas produksi di tahun ini, diantaranya meliputi produksi dan pengapalan Asbuton Hard Rock Kabungka menjadi 30.000 ton per year (TPY).

Kemudian, produksi dan pengapalan Asbuton Soft Rock Lawele menjadi 18.000 TPY. Lalu, peningkatan kapasitas produksi pabrik Asbuton Granular Filler Kabunga menjadi 36.000 TPY. Selanjutnya, kapasitas produksi Cold Paving Hot Mix Asplhalt menjadi 20.000 TPY, kapasitas produksi Asbuton Pre-Blend menjadi 10.000 TPY, serta kapasitas produksi Asbuton Full Ekstraksi menjadi 500 TPY.

Bambang menambahkan, Wika Bitumen juga akan terus melakukan ekspansi produk. Dalam waktu dekat, WIKA Bitumen akan melauncing produk baru dari turunan aspal Cold Paving Hot Mix Asphalt yaitu WIKA Asbuton Instant Concrete (WIKA ASIC) dan WIKA Asbuton Instant Concrete Super (WIKA ASIC super).

Baca Juga: Pendapatan turun 22%, laba Indo Tambangraya (ITMG) justru melonjak 191%

Produk tersebut akan dipasarkan untuk kebutuhan proyek-proyek alternatif seperti jalan kelas 3 dan 4, perbaikan jalan tol, remote area yang memiliki keterbatasan akses, serta jalan pada kawasan perumahan dan industri.

Selain itu, Wika Bitumen juga berencana melaksanakan aksi korporasi dengan membangun pabrik pengolahan aspal alam Buton berkapasitas 7 x 100.000 TPY dengan kebutuhan investasi mencapai sekitar Rp 10 triliun - Rp 20 triliun. “Selain mengincar pasar aspal dalam negeri. WIKA Bitumen ke depan memiliki visi yang besar untuk bisa berekspansi ke Asia,” imbuh Bambang.

Untuk melengkapi acara HUT ke 60 Tahun, Wika Bitumen juga melaksanakan pembagian 240 paket sembako ke empat desa di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Wika Bitumen yang berlokasi di Pulau Buton. Selain itu, terdapat pembagian 60 paket seperangkat alat sholat ke yatim piatu, pesantren di wilayah Banabungi-Buton.

Selanjutnya: Begini strategi bisnis Indo Tambangraya Megah (ITMG) di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×