Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2025 dengan penjualan sebesar Rp 4,6 triliun.
Angka tersebut mencerminkan peningkatan 24,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
CEO Matahari Monish Mansukhani menyatakan, pertumbuhan pendapatan pada periode ini disebabkan oleh pergeseran waktu periode Lebaran. Same-Store Sales Growth (SSSG) selama musim Lebaran tercatat sebesar -4,3%.
“Kinerja kuartal pertama kami mencerminkan tantangan pasar saat ini, terutama dampak dari lesunya belanja konsumen selama musim Lebaran,” ungkap Monish, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Selasa (29/4).
Meskipun menghadapi tantangan, LPPF tetap fokus untuk memperkuat model operasi guna menghadirkan ragam produk yang berfokus pada pelanggan.
Baca Juga: Metrodata Electronics Cetak Kenaikan Pendapatan&Laba Kuartal I-2025, Ini Pendorongnya
Dia melanjutkan, Matahari terus menjalankan prioritas strategisnya yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas.
Upaya tersebut meliputi optimalisasi gerai, yang difokuskan pada peningkatan produktivitas ruang dan efisiensi tenaga kerja, serta peningkatan pengadaan dengan merampingkan operasinya untuk menurunkan biaya produk.
Pengembangan berbagai macam barang juga tetap menjadi prioritas utama bagi Perseroan.
“Inisiatif tersebut meliputi kolaborasi dengan vendor konsinyasi untuk memperkuat koleksi dan merekrut merek-merek baru,” ujarnya.
Merek-merek eksklusif Perseroan, SUKO dan ZES, mendapatkan momentum dengan SUKO mencapai pertumbuhan 73% selama periode Lebaran, didukung oleh peluncuran SUKO GO.
SUKO juga berencana untuk memasuki segmen anak-anak di akhir tahun.
Di sisi lain, ekspansi ke kategori-kategori baru, seperti kategori Home and Living juga sedang berlangsung.
Margin kotor LPPF meningkat menjadi 35,4%, naik dari 34,9% tahun lalu. Hal ini didukung oleh berbagai macam produk yang lebih baru.
EBITDA juga naik 66,1% menjadi Rp 863 miliar didorong oleh pergeseran Lebaran, sementara biaya operasional tetap stabil.
Sementara laba bersih tumbuh 97,3% menjadi Rp 643 miliar, dibandingkan Rp 326 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Beras Bulog Rusak 300.000 Ton, Segini Potensi Kerugian Negara
Selanjutnya: Metrodata Electronics Cetak Kenaikan Pendapatan&Laba Kuartal I-2025, Ini Pendorongnya
Menarik Dibaca: Ketika BaZi Menjadi Alat Baca Diri di Era Sains dan Teknologi, Ini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News