Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia layanan transportasi online Maxim menilai wacana kenaikan tarif ojek online (ojol) bukan solusi konkret bagi keluhan driver soal pendapatan.
Beberapa waktu lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan tengah mengkaji penetapan tarif ojol dengan menaikkannya sebesar 8% - 15% untuk pengemudi roda dua. Rencana ini disebut sebagai respons atas tuntutan driver dalam sejumlah aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya.
Namun, Maxim menilai langkah itu bukan solusi nyata. Development Director Maxim Indonesia Dirhamsyah menyebut, kenaikan tarif justru berisiko mengurangi permintaan dan ujung-ujungnya mengurangi pendapatan driver.
Baca Juga: Maxim Indonesia Soroti Dampak Negatif dari Rencana Kenaikan Tarif Transportasi Daring
"Kenaikan harga yang diajukan oleh Kementerian itu masih cukup tinggi. Itu mesti disesuaikan dengan willing to pay dan ability to pay para masyarakat. Jangan sampai ketika nanti tarif udah dinaikkan malah berakibat pendapatan mitra-mitra ini menurun," ungkap Dirham saat ditemui Kontan di Jakarta, Rabu (30/7).
Pasalnya, imbuhnya, masyarakat sebagai konsumen pasti mencari harga terjangkau. Jika kenaikan harga malah membebani masyarakat, bukan tak mungkin akhirnya konsumen beralih ke transportasi umum yang lebih terjangkau macam transjakarta atau kereta.
"Mungkin dalam 1-2 bulan driver bisa merasakan kenaikan pendapatan. Tapi setelah itu masyarakat juga merasa pengeluarannya meningkat, lalu beralih armada," jelasnya.
Dirham mengaku para regulator belakangan cukup aktif mengajak Maxim dan aplikator lain untuk memetakan solusi baik bagi driver sebagai mitra maupun para aplikator. "Kami berdiskusi bersama, bagaimana nanti untuk masalah komposisi dan lain-lain," katanya.
Secara keseluruhan, Dirham menilai rencana kenaikan tarif ojol perlu dikaji ulang. Perlu ada analisis mendalam terkait dampak aturan tersebut untuk jangka panjang dan tentunya bagi seluruh pihak, termasuk konsumen.
Baca Juga: Maxim Nilai Regulasi Baru Ojol Harus Pertimbangkan Model Bisnis Tiap Aplikator
Potongan Aplikasi
Ketika ditanyai soal opsi mengurangi potongan aplikasi, Dirham bilang Maxim sejatinya sudah menawarkan angka yang paling bersahabat.
"Kami masih melihat (potongan aplikasi) yang sekarang masih oke," ujarnya.
Ia menegaskan, saat ini Maxim belum mempertimbangkan untuk menambah komisi bagi driver alias mitranya. Namun, ia memastikan Maxim akan terus menyesuaikan diri dengan keputusan pemerintah.
"Tinggal nanti bagaimana pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai tarif dan lain-lain, kita sesuaikan lagi," tandasnya.
Selanjutnya: Tren Conscious Parenting Mendorong Perubahan Pola Konsumsi Keluarga
Menarik Dibaca: Tren Conscious Parenting Mendorong Perubahan Pola Konsumsi Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News