Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform transportasi daring Maxim menyambut baik langkah Kementerian Perhubungan yang berencana menyusun regulasi baru terkait ojek online (ojol). Namun, perusahaan menekankan pentingnya kebijakan yang bersifat adaptif terhadap model bisnis masing-masing aplikator.
Dwi Putratama, Head of Legal Maxim Indonesia, menyampaikan bahwa sebagai salah satu aplikator yang berkembang pesat di berbagai daerah, Maxim memiliki pendekatan bisnis yang berbeda dengan platform lain. Karena itu, setiap regulasi yang disusun perlu mengakomodasi keberagaman skema operasional yang digunakan.
Baca Juga: Menhub: Regulasi Ojol Harus Libatkan Semua Pihak, Perlu Atur Ekosistem Menyeluruh
“Kami sepakat bahwa regulasi diperlukan, tapi juga harus memahami bahwa setiap aplikator punya strategi dan karakteristik layanan yang berbeda. Jangan sampai kebijakan yang diberlakukan malah menghambat inovasi atau mempersempit ruang gerak pelaku usaha,” ujar Dwi dalam forum Kemenhub bersama aplikator dan media di Jakarta, Senin (19/5).
Ia juga mengingatkan pentingnya keterlibatan aplikator sejak tahap awal dalam proses penyusunan regulasi, agar aturan yang lahir benar-benar kontekstual dengan kondisi di lapangan. Menurutnya, pemerintah perlu membuka ruang dialog yang inklusif dan transparan sebelum mengambil keputusan final.
Baca Juga: Driver Ojol dan Kurir Serentak Matikan Aplikasi Besok, Ini Tuntutannya
Maxim menambahkan bahwa selain aspek pembagian tarif dan kesejahteraan mitra, diskusi juga harus menyentuh aspek teknis seperti infrastruktur digital, keamanan data, serta tantangan ekspansi di daerah non-metropolitan yang memiliki dinamika berbeda dari kota besar.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Karena itu, kami siap berdiskusi lebih lanjut agar regulasi yang disusun betul-betul fair dan mendorong kemajuan industri transportasi daring di Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Ojol Bakal Demo Besar-Besaran Besok, Begini Respons Maxim Indonesia
Selanjutnya: Pemerintah Ingin Tekan Impor BBM, Pertamina Dongkrak Kapasitas Kilang
Menarik Dibaca: ASRI dan Unilever Bersiap Edukasi 200.000 Murid dan Guru soal Sustainability
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News