kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,65   7,31   0.81%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maxxis ramaikan pasar ban sepeda motor di 2017


Jumat, 23 Desember 2016 / 07:44 WIB
Maxxis ramaikan pasar ban sepeda motor di 2017


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar ban sepeda motor yang besar menarik investor asing untuk membangun pabrik di Indonesia. Salah satunya ialah perusahaan ban dari Taiwan, Cheng Shin Rubber Ind. co., Ltd yang merealisasikan minat investasinya dengan membangun pabrik ban di bawah PT Maxxis International Indonesia.

"Pasar ban sepeda motor Indonesia besar," kata Roland Liu, Sales Manager PT Maxxis International Indonesia kepada KONTAN, Jumat (9/12).

Perusahaan 100% penanaman modal asing (PMA) yang sudah terdaftar sejak 2014 ini mulai membangun pabrik ban sepeda motor dengan nilai investasi sebesar US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun di akhir 2015. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 35 hektare (ha) di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut diperkirakan selesai dan mulai berproduksi di 2017.

Bila sudah rampung, pabrik Maxxis International Indonesia akan memproduksi ban dalam dan ban luar sepeda motor masing-masing sebanyak 3 juta lembar per tahun. Produksi perdananya ditargetkan mencapai 10.000 unit per hari dengan kapasitas produksi awal 3 juta unit ban per tahun.

Secara bertahap produksinya akan terus bertambah hingga mencapai 12 juta unit ban per tahun pada tahun 2020. Beberapa jenis ban yang akan diproduksi antara lain ban motor sport 150 cc dan 250 cc merek MA-3DS Supermaxx Diamond dan Supermaxx ST.

Hasil produksi Maxxis International Indonesia akan difokuskan di pasar domestik terlebih dahulu mengingat pasar ban sepeda motor dalam negeri masih besar. "Kami ada rencana ekspor tapi saat ini fokus di domestik," ujar Roland.

Sedangkan produksi ban kendaraan roda empat akan dimulai pada tahun 2019. "Kami belum memproduksi ban mobil karena kami membutuhkan mesin yang berbeda untuk produksi ban mobil. Kalau sekaligus semuanya mulai produksi itu nilai investasinya tinggi sekali, secara bisnis tidak mungkin dilakukan. Makanya kami pilih produksi ban sepeda motor dulu sambil melihat pasar," ujar Roland.

Adapun selama dua tahun berada di Indonesia, Maxxis International Indonesia tidak melakukan aktivitas penjualan. Kegiatan yang dilakukan perusahaan hanya membangun pabrik. "Kami hanya mempersiapkan pabrik. Saat ini kami murni tidak melakukan aktivitas penjualan," kata Roland.

Selain itu, Maxxis International Indonesia juga tertarik untuk memasok ban untuk agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor dalam negeri. Namun, penjajakannya masih belum dilakukan. "Kami ada target untuk mendekati ATPM sepeda motor. Tapi sementara ini belum," ujar Roland.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×