Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fast moving consumer goods (FMCG), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memproyeksikan kinerja ekspor di semester kedua, khususnya pada kuartal III-2021 masih akan dibayangi oleh gelombang kedua atau ketiga dari pandemi Covid-19 yang kembali menjangkit beberapa negara.
Meskipun begitu, manajemen yakin kondisi tersebut akan segera pulih seiring dengan masifnya pelaksanaan vaksinasi di seluruh dunia saat ini.
"Namun kami yakin dan percaya bahwa negara-negara tujuan ekspor tersebut mampu mengatasi pandemi ini dengan baik, ditambah dengan semakin masifnya vaksinasi di seluruh dunia saat ini," ungkap Sekretaris Perusahaan Mayora Indah, Yuni Gunawan kepada Kontan.co.id, Jumat (6/8).
Baca Juga: Energi Mega Persada (ENRG) kuasai 49% hak partisipasi Blok Sengkang
Sebagaimana diketahui, Mayora Indah telah memasarkan produk-produknya ke hampir seluruh negara di Asia. Yuni menyebut, porsi penjualan ekspor MYOR telah mencapai 41% dari total keseluruhan pendapatan perseroan.
Sedikit gambaran, pada tahun 2020 MYOR membukukan penjualan bersih sebesar Rp 24,47 triliun. Dengan porsi penjualan lokal senilai Rp 14,38 triliun dan penjualan ekspor senilai Rp 10,11 triliun.
Adapun, di tahun ini manajemen menargetkan kontribusi penjualan ekspor akan berada di angka 40%-50% dari keseluruhan pendapatan. "Targetnya kami harapkan ekspor sales dapat memberikan kontribusi 40%-50% terhadap total pendapatan perseroan di tahun 2021," beber Yuni.
Sementara itu untuk penjualan ekspor MYOR di enam bulan pertama tahun ini, tercatat mengalami peningkatan sebesar 28,85% dari sebelumnya Rp 4,20 triliun menjadi Rp 5,41 triliun. Yuni menyebut, kinerja positif tersebut berhasil diraih utamanya karena perbaikan ekonomi yang mulai terjadi di beberapa negara tujuan ekspor MYOR selama ini.
Demi mencapai target bisnis yang telah ditetapkan, MYOR pun akan terus berupaya meningkatkan penjualan di masing-masing negara yang saat ini telah berhasil dijangkau. Yuni bilang, progresnya hingga saat ini terbilang cukup baik karena pertumbuhan ekspor yang positif di semester pertama tahun ini.
Baca Juga: Gencar mengejar kontrak anyar, Transkon (TRJA) raih Rp 150 miliar hingga Juli 2021
"Progresnya cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan penjualan ekspor yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu," pungkasnya.
Hingga Juni lalu, Mayora Indah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 13,15 triliun atau meningkat 18,69% dari sebelumnya Rp 11,08 triliun pada Juni 2020. Sementara itu dari sisi bottom line tercatat mengalami penurunan laba 0,84% dari semula Rp 938,47 miliar di semester I-2020 menjadi Rp 930,56 miliar pada semester I-2021.
Selanjutnya: Martina Berto (MBTO) jual aset Rp 180 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News