Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rekso Nasional Food, pengelola jaringan restoran McDonald's Indonesia belum bisa membuka performa kenaikan tren penjualan pada masa Ramadan.
Namun demikian, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka berkata, saat ini kondisi yang dihadapi perseroan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena PSBB dan COVID-19.
"Kami belum bisa menjawab hal tersebut, karena Ramadan baru berjalan beberapa hari dan kondisinya saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya COVID-19," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (29/4).
Baca Juga: Melalui Youtap, transaksi non tunai layanan drive thru McDonald's naik signifikan
Ia menambahkan, saat ini semua industri mengalami masalah yang sama. Mewabahnya COVID-19 ditambah dengan kebijakan PSBB, membuat kebanyakan orang lebih memilih untuk berdiam di rumah.
Menghadapi situasi tersebut, pihaknya saat ini fokus pada layanan bersifat contactless melalui pesan antar (delivery) dan drive thru bagi konsumen yang tidak ingin keluar rumah.
"Restoran McDonald’s tetap buka untuk melayani pembelian lewat take away, drive thru dan delivery (McDelivery dan GoFood/GrabFood). Yang kami tutup adalah layanan makan di tempat (dine-in), dan ini sudah kami lakukan secara sukarela sejak tanggal 1 April, sebelum PSBB diberlakukan," lanjutnya.
Baca Juga: Waduh, McDonald's hadapi gugatan class action atas pelecehan seksual yang meluas
Sementara itu, melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur IT dan Keuangan McDonald’s Yanti Lawidjaja mengatakan, melalui pembayaran digital non tunai dari aplikasi Youtap, McDonald's menuai kenaikan transaksi drive thru secara signifikan di masa pandemi.
“Dengan transaksi yang cepat dan aman melalui solusi Youtap ini, McDonald’s juga melihat kenaikan yang signifikan untuk penggunaan nontunai pada transaksi drive thru di masa pandemi,” kata Yanti dalam keterangan tertulis Rabu, (15/4) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News