kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.347   53,00   0,33%
  • IDX 7.376   63,89   0,87%
  • KOMPAS100 1.043   6,90   0,67%
  • LQ45 788   2,51   0,32%
  • ISSI 247   3,83   1,58%
  • IDX30 408   0,79   0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -0,36   -0,08%
  • IDX80 118   0,76   0,65%
  • IDXV30 119   0,47   0,40%
  • IDXQ30 129   -0,07   -0,06%

Medco agresif mengincar aset baru


Selasa, 20 September 2016 / 06:00 WIB
Medco agresif mengincar aset baru


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun ini menjadi masa ekspansi PT Medco Energi International (MedcoEnergi). Selain memborong 82,2% saham perusahaan tambang emas dan tembaga, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$ 2,6 miliar, Medco kini memborong sejumlah blok minyak dan gas.

Yang terbaru, Senin malam (19/9) MedcoEnergi kembali mengumumkan pembelian 40% untuk production sharing contract Blok B South Natuna milik ConocoPhillips.

MedcoEnergi sudah meneken Perjanjian Jual Beli atau sale and purchase agreement (SPA) akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd (CIIL) sebagai operator Blok B South Natuna dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd (CSOP). Kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan ConocoPhillips.

Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan, dengan kepemilikan sebesar 40%, CIIL sebagai Operator dari Blok B South Natuna juga merupakan Operator dari West Natuna Transportation System (WNTS).

Sedangkan, perusahaan kedua milik ConocoPhilips, yakni CSOP selama ini mengoperasikan onshore receiving facility di Singapura. Hilmi bilang, infrastruktur WNTS beserta jaringan pipa gas Malaysia akan terus memegang peran penting dalam mengomersialkan temuan-temuan minyak dan gas yang ada dan aktivitas eksplorasi berlangsung di kawasan Natuna.

"Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal IV tahun 2016 ini," terangnya melalui siaran pers, Senin (19/9).

Sayang, Hilmi masih menutup rapat nilai transaksi akuisisi ini. Namun yang pasti pada 15 September lalu, Medco mengumumkan tengah mencari duit lewat penerbitan obligasi berkelanjutan III tahap II sekitar Rp 5 triliun. Nah, 40% dari dana itu atau sekitar Rp 2 triliun untuk mengakuisisi aset baru.

Direktur dan CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menambahkan, akuisisi ini akan memberikan tambahan cadangan migas signifikan dan menambahkan produksi tahunan perseroan lebih dari 35%.

"Dengan arus kas yang kuat saat kondisi harga minyak rendah, transaksi ini dapat meningkatkan pendapatan," klaimnya.

Menurut dia, aset Blok B South Natuna memiliki infrastruktur dan skala operasional yang didukung tim berpengalaman. "Kami berharap dapat mengintegrasikan aset-aset penting ini ke dalam portofolio hulu MedcoEnergi." ungkap Lorato.

Ia menyatakan, MedcoEnergi akan terus mencari kesempatan untuk terus meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. "Transaksi ini akan memperkuat kehadiran MedcoEnergi meningkatkan kemampuan hulu minyak dan gas lepas pantai," ungkapnya.

Tapi, transaksi ini juga akan menambah utang baru Medco. Saat ini total utang Medco mencapai US$ 2,3 miliar, sudah termasuk pinjaman Medco ke tiga bank sebesar US$ 750 juta untuk akuisisi Newmont. Belum diketahui berapa lagi pinjaman Medco untuk akuisisi aset Conoco.

Persaingan berakhir

Pembelian Blok B South Natuna oleh Medco mengakhiri persaingan Pertamina dan Medco memperebutkan aset itu. Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, Pertamina berminat membeli 25% saham Chevron dan 40% saham ConocoPhilips di Blok B South Natuna.

Fahmi Radhi, Pengamat Migas dari UGM, mengatakan, kalau indikatornya volume produksi, Pertamina masih lebih unggul dibandingkan Medco. Hanya Medco memang lebih agresif dalam akuisisi lahan Migas. "Daripada bersaing terus, lebih baik bekerjasama," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×