Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
Medco Energi Internasional (MEDC) gencar investasi di sektor energi terbarukanMyrta bilang, salah satu aktivitas di segmen migas yang sedang dikembangkan adalah proyek South Natuna Sea Block B. Blok ini telah meningkatkan produksi migas. Selain itu, Medco juga berhasil meraih empat penemuan eksplorasi gas komersial di sumur Bronang-2, Kaci-2, West Belut-1 dan Terubuk-5.
Sampai dengan kuartal I 2021, Myrta melihat kinerja migas lebih baik dibandingkan akhir tahun 2021. Tercermin dari harga migas yang menunjukan kenaikan.
Kendati sudah ada sinyal bagus, MEDC tetap konservatif di sepanjang tahun ini karena melihat permintaan energi yang belum sepenuhnya pulih atau sama seperti kondisi sebelum pandemi. Maka dari itu, pihaknya mengestimasi produksi migas di 2021 akan lebih rendah dibandingkan 2020.
Di tiga bulan pertama tahun ini, MEDC mencatatkan produksi migas sebanyak 101 juta barel minyak ekuivalen per hari (MBOEPD).
Gali ceruk bisnis tambang mineral
Di pilar bisnis ketiga yakni MEDC melalui PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengoperasikan pertambangan mineral, tembaga dan emas.
Myrta mengatakan, dengan adanya permintaan jangka panjang produk tembaga, pihaknya dapat mendukung program elektrifikasi di Indonesia, salah satunya untuk ekosistem kendaraan listrik. Di sisi lain, MedcoEnergi juga melihat masa depan yang cerah di tambang emas.
Saat ini AMNT mengoperasikan dan mengestraksi bijih tembaga dan emas dari tambang Batu Hijau. Saat ini prosesnya sudah pada fase 7 operasi dan pada bijih produktif pertama dari fase ini telah dihasilkan pada April 2020.
Pada kuartal I 2021, Amman Mineral mencatatkan produksi tembaga 48 Mlbs dan emas 27 koz. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, produksi keduanya mengalami peningkatkan masing-masingi 7,9% yoy dan 70,2% yoy.
Melansir laporan tahunan 2020, pada 31 Desember 2020 Batu Hijau memiliki estimasi cadangan 7.380 Mlbs tembaga dan 9.190 Koz emas, serta estimasi sumber daya yang mencakup persediaan bijih sebesar 16.650 Mlbs tembaga dan 15.140 Koz emas
Myrta menegaskan, lewat upaya menyinergikan ketiga pilar bisnis ini, MedcoEnergi Internasional tetap aktif mencari peluang dalam menyusun portofolio. Tentunya, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dan memastikan aksi korporasi seperti akuisisi dapat memberikan nilai tambah.
Tidak hanya itu, manajemen MedcoEnergi juga akan selektif pada aset yang sesuai dengan bisnis inti. "Jika tidak kami akan lakukan divestasi," tandasnya.
Selanjutnya: Hasil RUPST Medco Energi Internasional (MEDC), setujui pelaksanaan rights issue
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News