Reporter: Pratama Guitarra, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk (MEDC), melalui anak perusahaan, Medco International Venture Limited (MIVL) mengklaim berhasil mengebor sumur pengembangan di Area 47 Libya. Sumur ini adalah bagian dari program pemboran sumur pengembangan untuk mengkonfirmasi 10 struktur dari sebanyak 16 struktur hidrokarbon yang telah ditemukan sebelum Revolusi 2011.
MedcoEnergi dan mitranya saat ini mengerjakan pengembangan proyek untuk enam struktur yang telah ditemukan. Adapun, pengeboran sumur pengembangan ini merupakan kali pertama setelah masa revolusi.
Secara teknis sumur P2 yang berada di struktur P, yang berarti menemukan dua lapisan minyak dan gas bumi dengan total ketebalan 26 kaki. Temuan ini menghasilkan aliran gas sebesar 6,5 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (mmscfd).
Direktur Utama & CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz menjelaskan, dengan penemuan ini, MedcoEnergi tidak hanya mampu melanjutkan operasi di lapangan Area 47 Libya, melainkan juga berhasil mengebor sumur pengembangan. "Saya sangat gembira dengan keberhasilan ini karena akan menambah cadangan migas Medco dari aset Libya," ungkapnya, Selasa (1/7).
Keberhasilan ini juga menunjukkan kemampuan Medco dalam menjalankan operasi E&P di luar negeri. "Tidak hanya dalam kemampuan teknis, namun juga operasional dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja di lapangan," imbuh dia.
Selain itu, MedcoEnergi juga telah berhasil menyelesaikan pemboran sumur pengembangan kedua dan ketiga, yakni sumur A2 dan sumur O2. Hal ini sudah sesuai dengan rencana anggaran dan jadwal yang dibuat Medco.
Sumur A2 dibor pada tanggal 2 April 2014 dan mencapai total kedalaman 10.600 kaki dalam waktu kurang dari 40 hari, dengan indikasi keberadaan migas yang besar.
Saat ini, Medco tengah melakukan persiapan pekerjaan uji sumur A2. Sumur O2 dibor pada 23 Mei 2014 dan telah mencapai kedalaman 10.780 kaki hanya dalam waktu 34 hari. Jumlah biaya pengeboran dari tiga sumur pengembangan yang telah dilakukan Medco tersebut adalah kurang dari US$ 9 juta per sumur.
Selain itu, Lukman juga menambahkan, pengembangan proyek utama Medco di Libya secara umum telah berjalan dengan baik. Nafusah Oil Operations BV sebagai Operator proyek pengembangan saat ini sedang melakukan pekerjaan Front End Engineering Design (FEED) yang didukung oleh Konsorsium Taknia Libya Engineering Company (Libya) dan Foster Wheeler (UK) untuk pembangunan Tahap-1 fasilitas produksi minyak dan gas bumi (migas) dengan kapasitas masing-masing 50.000 bopd dan 50 mmscfd.
Fasilitas ini akan menambah cadangan migas Medco Energi sekitar 250 million barrels of oil equivalent (mmboe) yang telah ditemukan. Kalau tak ada aral melintang, proyek ini dijadwalkan bisa selesai dan berproduksi pada tahun 2017 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News