kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Melihat persiapan Sarana Menara Nusantara (TOWR) hadapi era 5G


Senin, 28 Desember 2020 / 16:06 WIB
Melihat persiapan Sarana Menara Nusantara (TOWR) hadapi era 5G
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tengah mempersiapkan diri menghadapi era-5G karena diperkirakan ada peningkatan kebutuhan tower.

Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Adam Gifari mengatakan TOWR melihat kemungkinan kebutuhan tower selama zaman 5G akan meningkat karena konfigurasinya untuk layanan high speed data.

"Kami merasa menara yang sudah ada masih akan digunakan dan akan dilengkapi tambahan tower-tower untuk memperpadat jaringan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/12).

Namun demikian, Adam bilang saat ini pertumbuhan tower untuk 4G masih terus berjalan, sembari menunggu kebijakan 5G benar-benar clear.

Baca Juga: 8 Saham rekomendasi analis untuk perdagangan hari ini, Senin (21/12)

Oleh karenanya, Adam belum bisa memerinci berapa nilai investasi maupun berapa tower yang akan dibangun perusahaan untuk menghadapi era 5G. Adam menegaskan bahwa TOWR menunggu implementasi dari para operator dan dikeluarkannya peraturan pelaksanaan dari pemerintah untuk mengemban mandat dari Omnibus Law.

Sebagai informasi, melansir keterangan resmi yang dirilis Kominfo (10/12), Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate  mengatakan keseriusan Pemerintah Indonesia  untuk menciptakan terobosan dalam mendorong inovasi ditunjukkan dengan pengesahan Omnibus Indonesia tentang Penciptaan Lapangan Kerja dalam bentuk UU Cipta Kerja: UU No. 11 Tahun 2020.

Johnny mengatakan UU Cipta Kerja juga akan memungkinkan operator telekomunikasi untuk berbagi spektrum untuk teknologi canggih seperti 5G, yang akan menciptakan efisiensi akhir yang digabungkan dengan pangsa pasif, infrastruktur, dan jaringan aktif.

Selanjutnya: IHSG melemah ke bawah level 6.000 hingga akhir perdagangan sesi I, Rabu (23/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×