kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat rencana Medco Power setelah resmi terjun ke bisnis mobil listrik


Jumat, 05 Februari 2021 / 11:34 WIB
Melihat rencana Medco Power setelah resmi terjun ke bisnis mobil listrik
ILUSTRASI. Melihat rencana Medco Power setelah resmi terjun ke binsis mobil listrik.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak usahanya, PT Medco Power Indonesia memulai proyek eksosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Proyek itu dimulai dengan peluncuran charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berlokasi di Energy Building, kawasan SCBD, Jakarta.

Direktur Utama MedcoPower, Eka Satria, mengungkapkan bahwa peluncuran SPKLU ini merupakan inisiatif awal dari rangkaian pengembangan EV ecosystem yang akan dibangun Medco Group. Tak berhenti di SPKLU, nantinya Medco juga akan mengembangkan bisnis EV secara end to end, dengan berkecimpung dalam rantai bisnis pengadaan mobil listrik hingga perawatannya.

"Salah satu kesulitan untuk memulai EV ecosystem banyak pertanyaan, charging station mana? mobilnya bagaimana? perawatannya? di sini kami coba menawarkan  solusi end to end, menyediakan solusi one stop. Dimulai dengan pengadaan mobil, charging station, dan perawatannya," terang Eka dalam acara yang digelar secara daring, Jum'at (5/2).

Eka bilang, dalam membangun EV ecosystem ini, MedcoPower juga telah bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Grab Indonesia. Tak hanya di Jakarta, Medco pun akan melakukan ekspansi ke daerah lain di wilayah operasionalnya, khususnya di Batam dan Bali.

Baca Juga: Pemerintah akan beri sembilan insentif untuk hilirisasi batubara, berikut daftarnya

Apalagi, MedcoPower juga sedang membangun pembangkit berbasis energi terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali dengan kapasitas 2 x 25 Megawatt (MW). "Kami mengambil inisiatif pertama untuk ikut dalam bisnis ini, terutama nantinya akan berfokus di daerah operasi kami," ungkap Eka.

Sayangnya, Eka belum membeberkan secara detail kapan ekspansi itu akan direalisasikan, berapa jumlah SPKLU yang akan dibangun maupun dari sisi besaran investasinya. Yang jelas sebagai bisnis baru, Medco masih melakukan pembahasan bersama pemerintah dan PLN dalam model bisnis pengembangan EV ecosystem.

"Ini merupakan bisnis yang masih baru, masih banyak diskusi yang harus dibicarakan dengan instansi terkait, PLN dan pemerintah. Nantinya bagaimana bentuk bisnisnya," ujar Eka.

Lebih lanjut, Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menyatakan bahwa inisiatif EV ecosystem ini akan dikembangkan lebih luas dan bakal dilakukan juga oleh anak-anak usaha Medco Group lainnya. Kata Hilmi, Medco Group masih mencari model usaha yang tepat dalam kontribusinya di rantai bisnis EV ecosystem di Indonesia.

"Terus terang saya masih belum tahu, Medco Group ini akan partisipasi lebih jauh dimananya di rantai bisnis mobil listrik ini. Tapi kami komitmen. Insha Allah dari situ kita akan menghasilkan inisiatif dan kesempatan bisnis yang sebagai perusahaan energi kami bisa berpartisipasi lebih jauh," pungkas Hilmi.

Selanjutnya: Gara-gara corona, kebutuhan energi di tahun ini turun 16%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×