kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memasuki tahun politik, CEO tetap optimis ekspansi


Minggu, 01 Oktober 2017 / 18:52 WIB
Memasuki tahun politik, CEO tetap optimis ekspansi


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Ketegangan politik sempat menjadi sentimen yang diperhatikan oleh pelaku pasar. Tentu, hal ini juga bakal menjadi perhatian para pelaku usaha dalam merealisasikan rencana investasinya di tahun mendatang. Pasalnya, tahun 2018 dapat dikatakan sebagai tahun politik, jelang pemilu 2019. Lantas bagaimana pandangan para CEO tentang hal tersebut?

Beberapa chief executive officer (CEO) tampak tetap optimistis untuk melakukan ekspansi di tahun politik mendatang. Mereka menilai, kondisi politik yang diprediksi bakal dinamis pada tahun 2018 nanti tidak akan banyak berpengaruh pada bisnis yang mereka jalankan.

Gideon Hartono, Direktur Utama PT K24 Indonesia, misalnya, mengatakan, bisnis apotek tetap akan stabil meski memasukki tahun politik. "Orang sakit tetap butuh obat," kata dia. Gideon menambahkan, hingga saat ini BPJS sudah memasuki tahun keempat dan bisnis apotek K-24 tidak merosot, melainkan terus meningkat.

Adapun, pada tahun mendatang, pihaknya bakal melakukan ekspansi dengan menambah gerai waralaba. Selain itu, gerai milik pewaralaba pun akan terus dikembangkan. "Total targetnya 120 gerai," kata Gideon kepada KONTAN, Minggu (1/10). Nilai investasi untuk setiap gerainya, lanjut Gideon, mencapai kurang lebih Rp 1 miliar. Beberapa daerah potensial yang akan disasar oleh emiten di antaranya Sulawesi, NTT, dan beberapa provinsi di Sumatera.

Menurut Gideon, industri apotek dalam tahun politik sebelumnya tidak terpengaruh, sehingga dia pun optimistis hal yang sama akan terjadi pada tahun mendatang. Per kuartal III/2017 kemarin, pertumbuhan penjualan obat K-24, kata Gideon mencapai 12%.

Senada, Vidjongtius, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengatakan, pengalaman tahun-tahun politik sebelumnya yang tidak menganggu industri obat membuatnya optimistis bahwa semua rencana ekspansi akan berjalan lancar. Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan juga menjadi pertimbangannya.

"Tahun 2018 Kalbe tetap optimis karena pertumbuhan ekonomi tetap positif, sehingga rencana ekspansi tetap berjalan secara berkelanjutan," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (1/10). Sekadar mengingatkan, tahun depan emiten berencana mendirikan pabrik obat biologinya. Nilai investasinya tersebut berkisar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Sampai akhir tahun nanti, dia menyebut, target pertumbuhan total penjualan konsolidasi sekitar Rp 20 triliun sampai Rp 21 triliun.

Dari industri perfilman, Bernard Kent Sondakh, Direktur Utama PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) juga menegaskan bahwa tahun politik tidak akan menghalangi rencananya untuk melakukan ekspansi. "Saya kira enggak ada (pengaruhnya) sama sekali. Kita tetap jalan sesuai program yang kita buat," katanya kepada KONTAN, Minggu (1/10). Bernard optimistis prospek industri perfilman nasional akan tetap positif.

Pada April 2018 nanti, pihaknya bakal meresmikan CGV yang ke - 50. Adapun pada akhir 2018 nanti dia menargetkan sekitar 13 CGV rampung digarap. "Saat ini sudah ada 35 CGV. Kita mengejar 100 bioskop pada tahun 2020 nanti," imbuhnya. Selain CGV, BLTZ juga akan membuka bisnis online yang terkait dengan film seperti penjualan pernik-pernik, tas, sepatu, kaca mata, dan barang lain yang berkaitan dengan film. (Klaudia Molasiarani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×