kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.613   29,00   0,17%
  • IDX 8.142   -27,32   -0,33%
  • KOMPAS100 1.110   -5,25   -0,47%
  • LQ45 780   -5,54   -0,71%
  • ISSI 288   0,38   0,13%
  • IDX30 409   -3,32   -0,81%
  • IDXHIDIV20 459   -4,21   -0,91%
  • IDX80 122   -0,73   -0,60%
  • IDXV30 132   -0,28   -0,21%
  • IDXQ30 128   -0,86   -0,67%

Menabur Semangat UMKM Kendari Lewat Literasi Finansial dan Teknologi Digital


Rabu, 08 Oktober 2025 / 09:00 WIB
Menabur Semangat UMKM Kendari Lewat Literasi Finansial dan Teknologi Digital
ILUSTRASI. Kontan. Unijiah (57), pengusaha UMKM kue kering khas Kendari, Baruasa, usai mengikuti pelatihan bertajuk “Kelas Tunai: Teman UMKM Naik Omzet Lewat Literasi Finansial” yang digelar di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian UMKM di Kendari. (istimewa)


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Bagi para pengusaha usaha mikro kecil menengah (UMKM), catatan angka bukan sekadar deretan hitungan di buku kas. Di baliknya, tersimpan kisah perjuangan dan kucuran keringat yang menjadi saksi kerja keras mereka.

Salah satunya adalah Nova Matriana Djama (50), pengusaha bakso pentol aneka rasa dan tahu isi asal Kendari. Sudah enam tahun ia menjalankan usahanya, berawal dari keinginan membantu perekonomian keluarga. “Dulu saya mulai karena penghasilan suami tidak menentu. Jadi saya coba usaha pentol, mengikuti usaha keluarga suami yang memang jualan bakso,” tuturnya. Kini, Nova memiliki banyak pelanggan tetap.

Meski begitu, seluruh proses produksi hingga pengantaran masih ia jalani sendiri bersama sang anak. “Belum ada karyawan, jadi dari pagi sampai malam saya urus sendiri dari giling daging sampai kirim ke pelanggan,” ujarnya sambil tersenyum.

Kendati demikian, Nova bersyukur karena hasil usahanya sudah bisa mencukupi kebutuhan keluarga, mulai dari biaya sekolah anak hingga kebutuhan sehari-hari. Tapi, tantangan usaha tetap ada, terutama soal modal usaha di tengah fluktuasi harga bahan baku seperti daging sapi dan ayam yang terus naik.

Kontan. Nova Matriana Djama (50), pengusaha UMKM pentol dari Kendari pelatihan bertajuk “Kelas Tunai: Teman UMKM Naik Omzet Lewat Literasi Finansial” yang digelar di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian UMKM di Kendari. (istimewa)

“Biasanya pembayaran dari pelanggan baru masuk seminggu kemudian, jadi harus pintar-pintar atur uang,” katanya.

Untuk itu, Nova mendapat banyak pelajaran berharga tentang cara memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga, serta pentingnya mencatat setiap transaksi. Ia juga mengaku ingin sekali memanfaatkan platform digital, tak hanya untuk menjajakan produknya, tapi juga untuk mengelola keuangan agar lebih aman dan berkembang.

Kisah lain datang dari Unijiah (57), pengusaha UMKM kue kering khas Kendari, Baruasa. Selama 20 tahun ia menekuni usahanya, hingga kini produknya telah tersedia di berbagai toko, pasar swalayan, dan hotel di Kendari. Berkat ketekunannya, ia kini mempekerjakan dua karyawan di rumahnya.

Meski usianya tak lagi muda, Unijiah masih mau terus belajar dan beradaptasi di era digital. “Pendapatan dari usaha ini sudah lumayan sekitar Rp 15 juta per bulan. Karena itu penting sekali bagi kami mengelola keuangan secara digital dengan lebih rapi dan terukur,” tukas Unijiah.

“Saya jadi tertarik mengembangkan usaha lewat cara-cara digital seperti itu agar omset jualan juga bisa makin bertambah,” tambah dia.

Kisah Nova dan Unijiah menjadi bukti bahwa literasi keuangan bukan sekadar soal menghitung uang masuk dan keluar, tetapi juga tentang keberanian untuk beradaptasi secara digital. Mereka menunjukkan semangat untuk terus belajar demi mengembangkan usaha.

Kontan. Suasana pelatihan bertajuk “Kelas Tunai: Teman UMKM Naik Omzet Lewat Literasi Finansial” yang digelar di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian UMKM di Kendari. (istimewa)

Semangat itu juga terlihat dalam pelatihan bertajuk “Kelas Tunai: Teman UMKM Naik Omzet Lewat Literasi Finansial” yang digelar di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian UMKM di Kendari yang bekerja sama dengan ShopeePay dan SeaBank, Kamis (2/10/2025). Melalui pelatihan ini, para peserta diajak memahami bahwa literasi finansial bukanlah teori yang

rumit, melainkan langkah nyata untuk memberi nafas baru bagi usaha kecil agar terus tumbuh dan berkembang.

Kegiatan ini diharapkan dapat membekali para pelaku UMKM dengan kemampuan mengelola bisnis secara mandiri, transparan, dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi digital, mereka tak hanya mampu bertahan di tengah tantangan, tetapi juga bertransformasi menuju masa depan usaha yang lebih stabil dan produktif.

Dalam pelatihan tersebut, ShopeePay dan SeaBank turut memperkenalkan berbagai fitur transaksi digital, akses permodalan, hingga strategi menabung yang aman bagi pelaku usaha.

Melalui pelatihan tersebut, Nova mendapatkan pengalaman serta membuka pandangan baru tentang pentingnya mencatat arus keuangan dan memanfaatkan layanan digital untuk mengembangkan usahanya. “Yang paling penting itu mencatat pendapatan dan pengeluaran supaya tahu kondisi usaha sebenarnya. Setelah ini saya mau lebih disiplin, biar bisa berkembang dan semoga produk saya bisa dikenal di seluruh Indonesia,” ungkap Nova.

Selanjutnya: 5 Manfaat Rutin Makan Kimchi, Bikin Awet Muda sampai Imun Meningkat

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Rutin Makan Kimchi, Bikin Awet Muda sampai Imun Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×