Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memenangkan lelang frekuensi 2,1 Ghz, Tri Indonesia segera bergerak. Yang pertama tentu saja membayar upfront fee. Sekadar mengingatkan, ada dua pemenang lelang frekuensi 2,1 GHz, yakni Tri Indonesia dan Indosat dengan nilai Rp 423,08 miliar. Setelah pengumuman, para pemenang harus segera membayar sekitar Rp 1,26 triliun (2 x upfront fee + 1 kali spectrum fee). Saat ini Tri Indonesia sedang menunggu refarming (tata ulang) kanal agar bisa menempati sesuai ketentuan. Tri akan menempati blok 1, 2, dan 3 di frekuensi 2,1 GHz. Refarming sendiri akan selesai 25 April 2018.
M. Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Tri Indonesia mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan dana lelang kemarin sejak tahun 2015. Dana berasal dari kas internal perusahaan ini. "Tidak menganggu arus kas perseroan. Justru ini menjadikan belanja modal dan operasional (capital expenditure dan operational expenditure) lebih efisien. Tahun ini kita mengalokasikan capex sekitar US$ 250 juta," kata Danny, Selasa (21/11).
Hingga semester I 2017 Tri Indonesia memiliki 59,2 juta pelanggan "Tambahan 5 MHz di 2,1 GHz untuk 4G. Pelanggan 2G kita sudah sedikit, tersisa 10% dari total pelanggan," kata Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto. Sejauh ini rata-rata konsumsi data pelanggan Tri Indonesia sekitar 3,5 gigabyte. Dengan adanya tambahan frekuensi, trafik itu akan naik di kisaran 30%-50%. Peningkatan ini seiring kualitas yang akan semakin baik,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News