Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MMA Global Indonesia berkomitmen mendorong pertumbuhan industri pemasaran dan periklanan di Tanah Air. Perkembangan industri ini diharapkan akan membantu perkembangan bisnis dan ekonomi ke depan.
Ira Noviarti, Board Chairperson MMA Global Indonesia yang juga merupakan Presiden Direktur Unilever Indonesia, mengatakan untuk menciptakan ekosistem yang mendorong dan memicu lebih banyak terobosan melalui kondisi yang sulit dan bergejolak, tidaklah bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Tetapi para pelaku industri harus saling menginspirasi.
“Kemitraan industri seperti MMA Global memainkan peran penting dalam mencerahkan dan memberdayakan para pemasar di mana saja dalam mengarahkan bagaimana membentuk masa depan Modern Marketing dan masa depan bisnis," jelas Ira dalam keterangan resminya, Jumat (2/12).
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham-Saham yang Menarik untuk Dilirik pada Tahun Depan
Untuk menggerakkan industri ini, MMA Global Indonesia menggelar forum MMA Impact Indonesia 2022 dengan menghadirkan lebih dari 500 senior pemimpin industri. Forum itu mendiskusikan dan memetakan ide, data, wawasan, dan tren terbaru dalam ekosistem.
MMA Impact Indonesia 2022 membahas secara mendalam teknologi terkini yang berpusat pada pelanggan. Pakar industri terkemuka membagikan wawasan tajam mereka tentang cara memanfaatkan tools terbaru dan menggunakan teknologi untuk menghasilkan strategi yang mumpuni untuk tahun mendatang.
Forum ini diselenggarakan bekerjasama dengan Google, Affinity, Gojek, Tokopedia, GrabAds, InMobi, Digital Turbine, DoubleVerify, YMT, Magnite dan Remerge.
Shanti Tolani, Country Head & Board of Director MMA Global Indonesia, mengatakan MMA Impact Indonesia digelar dnegan melibatkan para pemimpin industri yang merupakan perwakilan yang terbaik di ranah masing-masing dan memilih topik yang menyoroti fokus berkelanjutan kami pada ide bisnis yang terus berkembang dan semakin matang, hubungan pelanggan yang lebih dalam, serta teknologi baru.
"Dalam industri yang berkembang pesat, penting untuk memiliki kejelasan tentang cara menavigasi melalui perubahan dan MMA Global Indonesia berkomitmen untuk menyediakan platform untuk berdiskusi yang akan membantu perusahaan membuat keputusan strategis yang lebih cerdas yang membantu mereka terhubung dengan audiens mereka dengan lebih baik dan juga mendorong pertumbuhan,” ujar Shanti.
Dalam forum tersebut juga diluncurkan laporan terbaru, The Modern Marketing Reckoner Report. Laporan tersebut menekankan peran sentral yang akan terus dimainkan oleh teknologi untuk mempercepat pertumbuhan dalam industri pemasaran dan periklanan.
Baca Juga: Pasar Ekuitas Dibayangi Sejumlah Sentimen, Ini Saham yang Bisa Dicermati Tahun Depan
Shanti bilang, riset yang disajikan dalam laporan ini antara lain mengeksplorasi perspektif baru tentang Smart Device Market di Indonesia, Aktivasi First-Party Data, Metaverse, pertumbuhan Video Streaming yang meroket, dan tindakan proaktif yang harus diambil perusahaan untuk menghindari Ad Fraud.
Adapun Kontributor Modern Marketing Reckoner Report, diantaranya Nestlé, CIMB Niaga, GrabAds, GfK, Multi Bintang Indonesia, Twitter, Wunderman Thompson, DM Pratama, Grivy, Merkle, ADA, Magnite, Adjust dan Cacafly Metrodata Indonesia.
Menyambut tahun 2023, ekonomi global melihat adanya tanda-tanda kesulitan yang semakin besar. IMF telah menurunkan tingkat pertumbuhan global terutama karena inflasi yang tinggi, konflik yang terus berlanjut, dan kenaikan suku bunga yang merupakan peringatan bahwa dunia sedang menunggu resesi global.
Meskipun Indonesia mungkin merasakan beberapa dampaknya, Indonesia berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk menghadapi tantangan dibandingkan dengan banyak negara lain karena pondasi ekonomi makro yang kokoh.
"Selain itu, Indonesia telah merangkul transformasi teknologi dan hal itu telah menjadi pendorong ekonomi. Dari perspektif industri pemasaran dan periklanan digital, hal ini merupakan anugerah dan ekosistem optimis bahwa meskipun ada tantangan, kualitas ekonomi Indonesia yang tangguh akan terus membuka tingkat pertumbuhan baru," pungkas Shanti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News