kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menciptakan keselamatan pekerja menjaga bisnis jangka panjang


Jumat, 15 Oktober 2021 / 17:19 WIB
Menciptakan keselamatan pekerja menjaga bisnis jangka panjang
ILUSTRASI. Implementasi Sistem informasi Monitoring Devisa terIntegrasi Seketika (SiMoDIS): Pekerja di Pelabuhan Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, jumat (27/12). KONTAN/Baihaki/27/12/2019


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu keselamatan kerja di lapangan kerja menjadi salah satu hal yang segera dilakukan para pengusaha. Salah satu yang perlu segera dikerjakan adalah menciptakan kesinambungan bisnis dan keselamatan di tempat kerja. Hal ini juga untuk menciptakan ketahanan bisnis dalam jangka panjang.

Direktur Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto mengatakan, adaptasi dalam bisnis di masa pandemi Covid-19 menjadi sangat penting. Para pelaku bisnis dinilai perlu mengambil langkah aktif, dengan melakukan identifikasi tantangan dalam menghadapi krisis yang terjadi saat ini dan identifikasi kekuatan yang bisa lakukan di masa pemulihan Covid-19. "Pemerintah juga memainkan peranan penting, tidak hanya menjawab krisis, tapi juga membuat landasan perbaikan di masa yang akan datang, khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Misal menggali pelaksanaan PP No 5 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Kemampuan untuk menilai risiko bagi perusahaan penting untuk menavigasi strategi bisnis, terutama dalam masa pandemi ini.”, ujar Michiko di acara Webinar Geliat Bisnis di Era Pandemi: Navigasi dan Manuver Usaha, yang digelar ILO bekerja sama dengan Katadata, Kamis (14/10).

Tak jauh berbeda Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui menerangkan, keberlanjutan bisnis di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia.

Maka dari itu ia menilai, cara-cara baru dalam bekerja dan meningkatkan pentingnya kesehatan serta keselamatan di tengah pandemi Covid-19 dapat mendorong perekonomian negara.  "Seperti melakukan verifikasi bisnis secara hybrid. Kemudian, melakukan pemasaran secara daring," ujarnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Teguh Dartanto menekankan kepada pelaku bisnis untuk membangun sistem kerja yang lebih aman. Menurutnya, kesehatan dan keselamatan pekerja menjadi kunci dari produktivitas di masa depan.

"Karena apa? Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman tidak sehat untuk WFO, atau untuk pergi ke  tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood, bisa mempengaruhi juga produktivitas dan inovasi-inovasi," jelas dia.

Ia mengungkap, para pekerja di bidang manufaktur selama ini kurang mendapat perhatian terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Ia berharap ada komitmen kuat dari pelaku bisnis hingga tenaga kerja itu sendiri, terkait dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja.

Pemerintah pusat maupun daerah dinilainya juga perlu membentuk suatu pedoman terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi, dengan didukung sosialisasi masif.

Sementara dari sisi pelaku usaha misalnya Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai mengatakan, selama pandemi pihaknya juga selalu mengimbangi antara pendidikan dan kesehatan para pekerja, yang saat ini ada 1.000 orang. "Bank bersentuhan dengan banyak bidang. Jadi, bisa dibilang karyawan kami harus punya knowledge yang mumpuni, supaya mereka bisa praktikan pengetahuan yang sudah dipelajari di bidang kerja masing-masing," ungkapnya.

Guna memastikan keberlanjutan bisnis, VP Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan pihaknya juga melakukan berbagai hal, salah satunya mendorong pemain-pemain lokal terus tumbuh dan berkembang.

"Salah satunya tingkatkan pemahaman mereka terhadap digital literasi di Indonesia. Kita melakukan on going educational training kepada para pelapor dan mitra, selain itu juga kita juga memberikan insentif insentif baru yang yang kami harapkan juga dapat membantu agar para UMKM dapat terbaik di masa pandemi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×