kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Mendag: Impor ponsel meningkat, perdagangan lancar


Selasa, 03 Juni 2014 / 17:57 WIB
Mendag: Impor ponsel meningkat, perdagangan lancar
ILUSTRASI. Teh hijau bermanfaat menurunkan kolesterol jahat.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Konsumsi telepon seluler di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Itu sebabnya tidak heran jika impor telepon seluler terus tumbuh.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa saat ini penduduk Indonesia memiliki 220 juta nomor telepon. Meski begitu ia melihat ada sisi positif dari banyaknya nomor ponsel yang beredar.

Menurutnya, penggunaan telepon seluler dapat memperlancar sektor perdagangan di dalam negeri. "Ini penting untuk bisa memperlancar perdagangan baik itu dalam bentuk komoditas, penting antara pedagang dan juga petani kita untuk melihat tren harga di seluruh Indonesia," kata Lutfi, Selasa (3/6).

Kemendag berharap penggunaan telepon seluler yang semakin meluas ini didukung dengan jaringan yang handal. Seperti jaringan 3G dan Long Term Evolution (LTE).

Jaringan 3G dan LTE ini menurut Lutfi bisa mempermudah dalam kegiatan perdagangan e-commerce. Oleh sebab itu, Lutfi menganggap pentingnya perpindahan telephone seluler dari jaringan 2G ke 3G. 

Berdasarkan data BPS, untuk bulan April saja, impor ponsel tercatat sebesar US$ 332,16 juta atau naik 58,9% dari realisasi impor ponsel pada Maret 2014 sebesar US$ 209,04 juta. Adapun secara kumulatif sepanjang Januari hingga April 2014 impor ponsel mencapai US$ 1,06 miliar, naik 45% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 731,9 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×