CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Mendag pertimbangkan revisi tarif bea keluar CPO


Jumat, 11 Januari 2013 / 15:20 WIB
Mendag pertimbangkan revisi tarif bea keluar CPO
ILUSTRASI. Gerak rupiah sepekan ini tertekan indeks dollar. Dollar indeks menguat karena data klaim pengangguran lebih baik begitu juga penjualan ritel AS. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/05/2021.


Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah berencana menurunkan tarif bea keluar (BK) ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Opsi ini mungkin diterapkan bila harga CPO Indonesia dianggap tidak kompetitif lagi dan kalah bersaing dengan CPO dari Malaysia.

Namun begitu, Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan mengatakan, wacana penurunan tarif BK masih dalam tahap pembicaraan dengan seluruh pemangku kepentingan sektor sawit. "Kalau relatif tidak sekuat Malaysia, kami pertimbangkan untuk diturunkan," kata Gita, Jumat (11/13).

Meski tak menyebut angka persentase penurunan BK, namun Gita bilang, penurunan harus sejalan dengan semangat hilirisasi dan daya saing industri sawit nasional. Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan pasar CPO, terutama yang berkaitan dengan pengenaan tarif BK CPO. Ia bilang, saat ini ada selisih tarif BK antara Indonesia dengan Malaysia sekitar 2,5%-3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×