Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Rabu (18/8) ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu telah meluncurkan ekspor produksi ke-21 juta ton pulp di Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kunjungan ini juga dilakukan dalam rangka memperingati 15 tahun keberadaan APRIL di Pangkalan Kerinci.
Pulp dan kertas merupakan salah satu produk andalan ekspor nasional. Ekspor pulp dan kertas selama 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan, walaupun sempat menurun di tahun 2009 akibat masa krisis global. Pada tahun 2005, ekspor pulp dan kertas sebesar US$ 3,25 miliar mengalami kenaikan pada tahun 2006 menjadi sebesar US$ 3,97 milliar.
Tahun 2007 ekspor kembali meningkat mencapai US$ 4,44 milliar; dan tahun 2008 mencapai sebesar US$ 5,22 milliar. Sementara tahun 2009 sedikit mengalami penurunan yaitu US$ 4,27 milliar. Sedangkan periode Januari-Mei 2010 kinerja ekspor pulp dan kertas telah mencapai US$ 2,21 milliar dan mengalami peningkatan sebesar 49,26% dibandingkan periode yang sama di tahun 2009 yang sebesar US$ 1,62 miliar, serta memberikan sumbangan sebesar 4,51% terhadap total ekspor nonmigas.
“Industri ini bersifat padat karya (labour intensive) dan sangat penting karena berhasil menyerap tenaga kerja lebih dari 200.000 orang,” kata Mari dalam siaran persnya yang diterima KONTAN hari ini (18/8). Menurut Mari, tumbuhnya industri pulp dan kertas telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi devisa negara dari hasil ekspornya.
Berdasarkan data Poyry 2025 Fibre Outlook, tahun 2009 Indonesia berada pada peringkat ke-9 dalam jajaran produsen pulp dan kertas dunia setelah Amerika Serikat diikuti oleh Kanada, Brasil, Jepang, Swedia, Finlandia, Rusia, dan RRT. “Ini berarti bahwa Indonesia telah memberikan kontribusi sekitar 3,6% dari total kapasitas global dan memiliki potensi kuat untuk berkembang lebih besar lagi dan masuk peringkat lima besar produsen pulp dan kertas dunia,” jelas Mari.
Dalam rangka peningkatan ekspor beberapa komoditi, Kementerian Perdagangan menjalankan program 10+10 dengan menetapkan prioritas pada 10 produk utama dan 10 produk potensial. Pulp dan kertas serta sawit termasuk ke dalam produk utama.
APRIL merupakan salah satu eksportir pulp dan kertas terbesar di Indonesia, dengan mengekspor produknya ke sekitar 60 negara di dunia. APRIL telah menjalankan usahanya selama 15 tahun dan saat ini memiliki 10.000 karyawan langsung dan 50.000 karyawan di provinsi Riau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News