kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendagri apresiasi penanganan kebakaran hutan Riau


Senin, 25 Juli 2016 / 15:23 WIB
Mendagri apresiasi penanganan kebakaran hutan Riau


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah terus memberi perhatian serius dalam menangani kebakaran hutan lahan (karhutla) di sejumlah daerah. Salah satunya di Provinsi Riau. 

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, penanganan karhutla di Provinsi Riau jauh lebih baik dibandingkan dengan provinsi lain seperti Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.

Hal itu dikatakan Tjahjo aat melihat pelaksanaan dan kesiapan program Desa Bebas Api dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), di Pangkalan Kerinci, Riau akhir pekan lalu. 

"Penanganan karhutla yang baik ini tidak terlepas dari keseriusan Pemerintah Provinsi Riau, BPBD, Kepolisian, TNI termasuk serta peran sektor swasta,” ujar Tjahjo seperti dikutip dari keterangan pers, Senin (25/7).

Mendagri menjelaskan, pencegahan kebakaran di kawasan perkebunan dan lahan masyarakat harus dilakukan sejak api masih kecil agar tidak meluas. 

Ia menilai, tindakan tim pemadam kebakaran RAPP memadamkan api sekecil apa pun ketika mendeteksi adanya titik panas (hotspot) patut diapresiasi dan bisa menjadi contoh penanganan kebakaran yang lebih baik di berbagai daerah.

Lebih lanjut, Tjahjo bilang, program Desa Bebas Api RAPP bisa menjadi model program penanganan kebakaran di berbagai perusahaan dan program ini harus dilanjutkan. 

Ia menilai, program ini bagus karena melibatkan masyarakat di sekitar kawasan konsesi perusahaan untuk tidak membuka lahan tanpa membakar. “Kami berharap program ini dapat berlanjut untuk mewujudkan Riau bebas dari asap,” kata Mendagri.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman mengatakan, upaya penanggulangan karhutla harus dilakukan semua pihak dan tidak boleh berhenti. 

“Saya juga terus meminta pemerintah kabupaten/kota yang rawan kebakaran agar tidak kendor untuk melakukan pengawasan dan antisipasi karena cuaca kemarau membuat curah hujan makin sedikit sehingga potensi kebakaran makin tinggi,” kata Gubernur.

Presiden Direktur RAPP Tony Wenas mengatakan, pihaknya terus mengajak masyarakat untuk mencegah Karhutla melalui program Desa Bebas Api dan Masyarakat Siaga Api. 

Menurut Tony, program yang diselenggarakan sejak 2014 sangat efektif karena mempunyai perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat sekaligus mendorong membangun budaya sadar bencana. “Pencapaian mencapai 90 persen dalam menurunkan luasan area kebakaran,” kata dia.

Program desa bebas api yang digagas RAPP akan diadopsi Kementerian Perekonomian sebagai pilot project penanganan karhutla di berbagai daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×