kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Mendanai Berbagai Proyek Hijau, TBS Energi Utama Alokasikan US$ 600 Juta Hingga 2030


Rabu, 12 November 2025 / 21:21 WIB
Mendanai Berbagai Proyek Hijau, TBS Energi Utama Alokasikan US$ 600 Juta Hingga 2030
ILUSTRASI. Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro), perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang pengelolaan limbah dan solusi lingkungan yang telah dibeli oleh TBS Energi Utama. 


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Rencana PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menggelar ekspansi bisnis pengolahan limbah ke sejumlah negara tetangga memerlukan investasi skala besar. Di saat bersamaan, manajemen j tengah menuntaskan sejumlah proyek energi terbarukan dan mengembangkan ekosistem bisnis kendaraan listrik.  
 
Demi mewujudkan mimpi besar itu, emiten yang dikenal sebagai perusahaan berbasis batu bara tersebut menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) jumbo hingga US$ 600 juta dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Penyerapan belanja modal tentu akan disesuaikan kebutuhan. Baik untuk mengejar pertumbuhan bisnis secara organik maupun anorganik. 

Langkah transformasi besar ini bagian dari roadmap TBS 2030, yang menargetkan transisi menyeluruh dari bisnis berbasis batu bara menuju energi baru terbarukan (EBT).

TBS Energi Utama kini fokus mengembangkan tiga pilar bisnis utama di luar batubara, yaitu manajemen limbah (waste management), energi baru dan terbarukan (new energy), serta kendaraan listrik (electric vehicles/EV).

Baca Juga: Soal Rencana Ekspor Listrik Hijau ke Singapura, Begini Kata TBS Energi (TOBA)

Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina menuturkan, bisnis batubara perseroan ini akan segera memasuki tahap penutupan secara bertahap. “Bisnis TBS di batubara masih berjalan, tapi cadangannya akan habis dalam 1 tahun–2 tahun ke depan. Kami sudah menyiapkan fase transisi, termasuk penutupan tambang dan proses reklamasi sesuai peraturan yang berlaku,” ujar diam dalam keterangannya,, Rabu (12/11).

Menurut Juli, langkah ini bukan hanya soal perubahan portofolio bisnis, tetapi juga menyangkut tanggung jawab lingkungan dan sosial perusahaan. “Kami memastikan seluruh proses transisi dilakukan secara bertanggung jawab, baik dari sisi lingkungan hidup, tenaga kerja, maupun keberlanjutan ekonomi daerah sekitar tambang,” tegasnya.

Hingga  tahun 2030 TBS Energi Utama akan mengalokasikan sekitar US$ 600 juta untuk mendanai proyek-proyek hijau yang masuk dalam tiga lini bisnis utama tersebut. Pendanaan ini akan berasal dari berbagai sumber, termasuk kombinasi dana internal, pembiayaan eksternal, serta potensi kerja sama strategis dengan mitra global.

Selanjutnya: OPEC: Pasokan Minyak Global Akan Seimbang dengan Permintaan pada 2026

Menarik Dibaca: 15 Ide Wallpaper Ruang Tamu 2026 yang Bikin Interior Rumah Tampil Fungsional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×