kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.256   28,00   0,17%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Mendorong Peningkatan Layanan Medis Lewat KEK Kesehatan


Jumat, 27 Juni 2025 / 05:00 WIB
Mendorong Peningkatan Layanan Medis Lewat KEK Kesehatan
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di KEK Kesehatan Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025). KEK Kesehatan Sanur seluas 41,26 hektare itu ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp10,2 triliun serta menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri untuk berobat di BIH dengan berbagai fasilitas dan layanannya. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian badan usaha milik negara (BUMN) mendorong pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis kesehatan di berbagai daerah sebagai langkah strategis menindaklanjuti arahan Presiden untuk mempercepat lompatan layanan kesehatan nasional.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, ide ini lahir dari tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan medis berkualitas yang belum sepenuhnya terpenuhi di dalam negeri. “Setiap tahun sekitar 2 juta warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri, dengan total belanja kesehatan mencapai Rp150 triliun,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (26/6).

Presiden Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital, Rabu (25/6). KEK Sanur  disebut sebagai contoh nyata terobosan strategis yang layak ditiru oleh sektor lainnya.

Menurut Erick, bila konsep KEK kesehatan seperti Sanur direplikasi di wilayah lain, Indonesia tak hanya bisa bersaing secara global, tapi juga menarik kembali devisa yang selama ini mengalir keluar negeri.

Baca Juga: Rayakan Dua Dekade, Light Group Terus Perluas Layanan Medis

Ia menambahkan, KEK Sanur dibangun dengan melibatkan lintas kementerian. Kemenko Perekonomian mengurus perizinan, Kementerian Kesehatan menangani regulasi dokter dan alat medis, Kementerian Pariwisata mendukung aspek turisme, sementara Kementerian Investasi dan Danantara fokus pada operasional serta investasi berkelanjutan. 

“Peran Kementerian BUMN adalah memastikan pengawasan dan penugasan berjalan. Ini wujud nyata sinergi Kabinet Merah Putih,” pungkas Erick.

Dalam peresmian KEK Sanur dan Bali International Hospital, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya percepatan layanan kesehatan sebagai bagian dari strategi besar mengejar ketertinggalan dan mewujudkan pemerataan akses medis di seluruh Indonesia.

Ia menilai KEK Sanur sebagai contoh konkret terobosan yang patut ditiru di sektor-sektor lain. Menurutnya, inisiatif ini menunjukkan arah baru dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang kesehatan.

Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Luncurkan Layanan Bunda Homecare, Permudah Akses Kesehatan Keluarga

Presiden juga menyampaikan apresiasi terhadap KEK Sanur yang menjadi kawasan ekonomi khusus pertama di Indonesia yang bergerak di sektor kesehatan. Ia menyebutnya sebagai langkah visioner menuju pelayanan kesehatan berstandar internasional.

Tak lupa, Presiden mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk mantan Presiden Joko Widodo yang telah meletakkan fondasi pengembangan KEK Kesehatan Sanur.

Selanjutnya: Merry Riana Education (MERI) Siap IPO, Analis Soroti Arus Kas dan Strategi Ekspansi

Menarik Dibaca: Yuk, Cek Jadwal KRL Solo Jogja pada Jumat 27 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×